SOLOPOS.COM - Pakar hipnoterapi, Andi Kusuma Brata, berbicara di hadapan ratusan siswa SMPN 1 Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah di halaman sekolah setempat, Senin (30/10/2023). (Solopos.com/ Abu Nadzib)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ratusan siswa-siswi SMPN 1 Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah mengikuti kegiatan pembangunan karakter (character building) bertajuk Setop Kekerasan dan Perundungan, Ciptakan Persahabatan dan Kekeluargaan. Santun dalam Ucapan, Kasih dalam Perbuatan, Senin (30/10/2023) pagi.

Acara yang digelar di halaman sekolah setempat itu berlangsung mulai pukul 06.30 WIB dengan menghadirkan pakar hipnoterapi, Andi Kusuma Brata.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tak hanya siswa, kegiatan tersebut juga diikuti tamu undangan yakni para orang tua yang anaknya menjadi ketua kelas.

Mereka berasal dari kelas VII, VIII dan IX.

Pantauan Solopos.com, acara character building dimulai dengan sambutan Kepala SMPN 1 Kartasura, Viveri Wuryandari.

Dengan pembawaan yang jenaka tapi tegas, Viveri mengajak anak didiknya untuk mempertebal kasih sayang kepada rekan dan menghindari perundungan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBII), perundungan adalah perbuatan menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong.

kepala SMPN 1 Kartasura Viveri Wuryandari
Kepala SMPN 1 Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Viveri Wuryandari mengingatkan siswanya untuk menghindari perilaku merundung, Senin (30/10/2023). (Solopos.com/ Abu Nadzib)

Viveri mengingatkan seluruh siswa untuk tidak menghina kekurangan rekannya baik yang berkaitan dengan fisik maupun intelektual.

“Dengan teman harus saling menyayangi. Kalau ada gesekan selesaikan dengan kasih sayang. Pertemanan harus dibangun dengan cinta dan kasih sayang. Harus bangga dengan ciptaan Tuhan, tidak boleh menghina fisik, tidak boleh ada bully, tidak boleh menekan yang lain,” tandas Viveri dengan intonasi naik turun diselingi candaan sehingga membuat fokus siswa tertuju kepadanya.

Setelah 15 menit sambutan Kepala SMPN 1 Kartasura, pakar hipnoterapi Andi Kusuma Brata lantas melanjutkan acara dengan metode hipnoterapinya.

Suaranya tidak terlalu keras namun membuat ratusan siswa fokus ke arahnya.

Ia mengawali dengan memperkenalkan dirinya sebagai pakar hipnoterapi yang sering bersinggungan dengan anak-anak yang kerap berbohong.

Andi Kusuma menyatakan tahu mana anak yang berbohong dan mana yang tidak.

Motivator yang juga seorang digital marketing professional itu lantas mengajak ratusan siswa untuk memejamkan mata.

Para siswa diajak untuk merenungi diri masing-masing meliputi tentang karakter, potensi, kekurangan dan kelebihan, serta hal-hal negatif yang menjadi ancaman di masa depan.

Seolah terkena hipnotis, ratusan siswa itu menundukkan kepala sembari memejamkan mata. Suasana halaman SMPN 1 Kartasura berubah hening.

Tak ada suara sedikit pun kecuali suara Andi Kusuma yang meski tak keras namun terdengar jelas dengan bantuan pengeras suara.

“Sukses itu direncanakan, tidak ada yang mendadak. Tidak ada sukses warisan. Sukses itu disiapkan secepat mungkin,” tandas Andi Kusuma sembari berkeliling halaman sekolah.

Para siswa yang mendengar nasihat Andi Kusuma diam tanpa suara sedikit pun. Kepala mereka terus tertunduk, mata terpejam.

Beberapa dari mereka terlihat menangis saat Andi Kusuma mengingatkan tentang betapa dahsyatnya kasih sayang orang tua kepada anak-anak mereka kendati kadang ekonomi terbatas.

Andi Kusuma juga mengingatkan anak-anak untuk tidak terlena dengan hiburan melalui kecanggihan gawai.

Gawai yang memiliki fasilitas canggih kerap membuat anak terlena dan malas belajar.

Menurut Andi, itulah ancaman terbesar bagi anak-anak meraih cita-cita.

“Kesuksesan itu disiapkan secepat mungkin. Usia 10 tahun-20 tahun saatnya belajar, 20 tahun-40 tahun menabung, 40 tahun-60 tahun investasi, usia 60 tahun ke atas saatnya menikmati. Tidak bisa ditunda. Kalian harus menyiapkan sejak sekarang. Tidak ada yang tahu batas usia kalian sampai kapan. Pernah kan mendengar anak SMP meninggal? Karena itu, siapkan kesuksesan sejak sekarang,” tandas Andi Kusuma.



Selain memotivasi siswa untuk fokus belajar dan meningkatkan kualitas diri, Andi Kusuma yang memiliki sederet gelar yakni Dr. SE, ST, MM, M.Si., M.CH, CHt itu juga mengingatkan siswa tentang bahaya perundungan.

Tak hanya 940 siswa, para orang tua yang hadir dalam kegiatan sekitar satu jam tersebut hanyut dalam suasana.

Pembawaan Andi Kusuma yang terlihat santai namun khidmat membuat acara pembangunan karakter berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya