SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Petugas survei dari Puskesmas Weru mendapati 60 persen bak maupun tempayan milik warga RT 001/RW 001 Desa Karangmojo, Kecamatan Weru, terdapat jentik nyamuk. Hal itu menandakan pembasmian jentik nyamuk di desa tersebut masih sangat kurang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Petugas survei Puskesmas Weru, Sukimin, saat ditemui Solopos.com di Puskesmas Weru, Selasa (15/1/2013), mengatakan dari 20 rumah yang disurvei 12 rumah di antaranya terdapat jentik nyamuk.

Padahal idealnya dari 20 rumah yang disurvei, setidaknya hanya 1-2 rumah yang masih terdapat jentik nyamuk. Jentik itu bukan hanya hidup di bak mandi, tapi juga di tempayan, drum, kaleng bekas dan sebagainya. Bahkan petugas juga menemukan di satu bak mandi dihuni sekitar 500 jentik nyamuk.

“Saat kami mengambil air menggunakan gayung, ada sekitar 10-15 jentik yang ikut terangkut. Kami minta kepada pemilik rumah untuk menguras bak itu. Rumah warga itu juga agak gelap,” ujar Sukimin.

Karena itu, petugas mengaku tidak heran bila di RT tersebut ada 27 warga yang terkena virus yang dibawa oleh nyamuk chikungunya. Ia menilai pemberantasan jentik nyamuk dan perilaku hidup sehat warga sangat kurang. Semua tempat yang terdapat airnya, kata dia, juga bisa menjadi sarang nyamuk.

Menurut Sukimin, nyamuk chikungunya bukan hanya hidup di dalam rumah, melainkan juga bisa bertahan hidup di luar rumah. Kendati demikian, efek yang diderita oleh orang yang terkena gigitan nyamuk chikungunya, tidak telalu berbahaya sebagaimana nyamuk aedes aegepty yang bisa mengakibatkan demam berdarah dengue.

Banyaknya populasi chikungunya di suatu daerah, imbuh Sukimin, juga mempengaruhi mudah tidaknya virus yang dibawa oleh nyamuk itu tertular ke manusia. Semakin banyak nyamuk, maka virus tersebut akan lebih mudah tertular.

“Akibatnya banyak warga yang tiba-tiba kaget karena tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dikira stroke, tapi itu sebenarnya dua tau tiga hari bsia sembuh,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bulu, Iskandar, mengatakan hasil survei yang dilakukan oleh petugas, didapati bahwa 40 persen dari rumah yang disurvei, masih terdapat jentik nyamuk. Untuk meminimalisasi hal itu, pihaknya gencar memberikan penyuluhan kepada warga melalui pertemuan RT. Saat ini, imbuhnya, ada puluhan warga Dusun Badran, Desa Kamal, Kecamatan Bulu, yang sudah terkena chikungunya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya