SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Klaten, akan kembali di-fogging pekan depan. Hal itu untuk mengantisipasi berkembangnya nyamuk yang menyebarkan penyakit chikungunya.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono, didampingi Kasi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Herry Martanto, mengatakan langkah tersebut dilakukan sesuai dengan siklus hidup dari nyamuk. “Pekan depan wilayah Srebegan kembali di-fogging, itu sesuai dengan siklus hidup dari nyamuk,” jelasnya kepada wartawan di Klaten, Senin (16/12/2013).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lebih lanjut, saat dilakukan fogging yang pertama, ada kemungkinan jentik-jentik yang belum mati. Oleh sebab itu, fogging kedua perlu dilakukan agar jentik-jentik yang menjadi nyamuk bisa terbunuh. Setidaknya cara itu bisa memutus penyebaran penyakit chikungunya melalui nyamuk yang ada di Dusun Klegen dan Srebegan di desa tersebut.

Sebelumnya, pihaknya mendapatkan laporan adanya warga Srebegan yang diduga terkena chikungunya. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pihaknya langsung melakukan pengasapan di desa tersebut pada Senin kemarin.

Dinkes Klaten menegaskan yang terjadi di Srebegan baru suspect chikungunya. Pasalnya, untuk membuktikan penyakit yang disebabkan virus chikungunya yang disebarkan melalui nyamuk tersebut perlu dibuktikan lebih lanjut di laboratorium.

“Gejalanya memang sama seperti terkena chikungunya, misalnya demam, pusing dan sakit pada bagian persendian, hingga susah digerakkan. Namun, penyakit chikungunya perlu dibuktikan di tingkat laboratorium,” ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan Puskesmas Ceper, di desa tersebut ada 11 warga yang diduga terkena chikungunya. Selain melakukan pemeriksaan kepada warga, Puskesmas setempat juga memeriksa jentik nyamuk pada 114 rumah di dua dusun tersebut. Secara rinci, jumlah itu terdiri atas 76 rumah di Klegen dan 38 rumah di Srebegan.

Dia mengungkapkan angka bebas jentik di kawasan tersebut cukup buruk. “Di Klegen, jentik nyamuk ditemukan di 12 rumah, sedangkan di Srebegan jentik nyamuk terdapat di 6 rumah,” kata Herry.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan warga Srebegan, Ceper, suspect chikungunya. Untuk mencegah menyebarnya penyakit tersebut, Dinkes Klaten langsung melakukan fogging di desa setempat, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya