SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan mem-fogging di Dukuh Patoman RW 005, Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Rabu (22/12/2021) pagi. Di dukuh tersebut terdapat 47 warga yang terserang chikungunya secara bertahap sejak pekan I Desember 2021. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Penyakit Chikungunya menyerang warga Dukuh Patoman RW 005, Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Klaten. Sebanyak 47 warga mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa pernah merasakan diserang chikungunya sejak pekan pertama Desember 2021.

Warga yang diserang chikungunya merasakan gejala yang hampir sama, seperti demam tinggi, rasa nyeri di persendian, perut mual, hingga lidah hanya merasakan pahit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Desa (Kades) Kedungampel, Kecamatan Cawas, Karmo, mengatakan pemdes langsung berkoordinasi dengan tim kesehatan guna menentukan langkah strategis guna menangani sekaligus mencegah persebaran chikungunya. Selain mengajak warga bersih-bersih lingkungan alias gotong royong, tim kesehatan juga telah mem-fogging di Dukuh Patoman, Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Rabu (22/12/2021) pagi.

Baca Juga: Chikungunya Serang Kedungampel Klaten, Buah Kelengkeng pun Terasa Pahit

Fogging ini kan hanya membunuh nyamuk dewasa. Untuk membasmi jentik-jentiknya, ya harus rutin menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” katanya, Rabu (22/12/2021).

Kepala Puskemas I Cawas, Ambar Retnoningsih, mengatakan 40-an warga di Dukuh Patoman, Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas terserang chikungunya secara bertahap sejak pekan pertama Desember 2021. Hingga sekarang, jumlah warga yang masih bergejala berat tersisa lima orang.

“Hari ini sudah dilakukan fogging kali pertama. Nantinya, fogging dilakukan dua kali. Musim penghujan memang menjadi pemicu serangan chikungunya. Pencegahan paling utama, yakni PSN,” katanya.

Baca Juga: Wong Klaten Jadi Suporter PSS Sleman dan PSIM Jogja, Itu dari Hati…

Bidan Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Tri Wahyuni, mengatakan waktu pemulihan warga yang terserang chikungunya berkisar tujuh hari hingga 30 hari. Cepat tidaknya pemulihan warga yang terserang chikungunya tergantung kondisi tubuh masing-masing warga.

“Pasien yang sakit [chikungunya], kami kunjungi juga ke rumah,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya