SOLOPOS.COM - Ilustrasi Seorang penderita chikungunya (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)


Seorang penderita chikungunya asal Dukuh Paldaplang RT 001/RW 001, Desa Kebonromo, Ngrampal, Marsih, 44, duduk di ranjang tempat tidurnya, Minggu (22/7/2012). (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Penyakit chikungunya menyerang puluhan warga di Dukuh Kebonromo dan Paldaplang, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen sejak sebulan terakhir. Hingga Minggu (22/7/2012), masih ditemukan warga di dua dukuh tersebut yang menderita penyakit chikungunya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah seorang penderita chikungunya asal Dukuh Paldaplang RT 001/RW 001, Desa Kebonromo, Ngrampal, Marsih, 44, saat dijumpai Solopos.com, Minggu siang, menerangkan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk itu dialami pada Rabu-Kamis (18-19/7/2012) lalu. Selama dua hari itu, Marsih, tak bisa bangun, semua persendian sakit semua.

“Rasanya sakit 1.000 jenis seperti jadi satu. Semua tubuh ini tidak bisa digerakkan dan sakitnya bukan main. Seumur-umur baru kali ini saya menderita penyakit ini. Baru pada Jumat (20/7/2012), saya bisa bergerak dan dibawa ke dokter. Saat itu belum bisa berjalan. Setelah meminum obat, Sabtu (21/7/2012), saya bisa berjalan. Hingga sekarang, badan saya masih lemas,” kisah Marsih.

Tiga orang lain penghuni rumah itu pun juga pernah menderita penyakit chikungunya seperti yang dialami Marsih. Ketiga orang itu terdiri atas, dua orang anak Marsih, yakni Wahyu, 20, dan Tri, 17. Selain itu kakak Marsih, yaitu Marmi, 53.

“Sebelumnya keluarga Pak Woto, tetangga saya juga menderita penyakit yang sama. Ada tiga orang di keluarga itu yang menderita chikungunya. Sakit mereka lebih dulu daripada sakit yang dialami keluarga saya,” tambahnya.

Fogging

Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen melakukan fogging di lingkungan empat rukun tetangga (RT) di Dukuh Kebonromo, yakni RT 006-009. Berdasarkan data di Dinkes, di Dukuh Kebonromo itu ditemukan 15 kasus chikungunya berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE) tahap I. Setelah dilakukan PE tahap II, petugas Dinkes menemukan kasus tambahan sebanyak 13 orang di dukuh yang sama.

Ketua RT 008/RW 002, Kebonromo, Sunarso, 53, juga masih menderita lemas akibat serangan chikungunya saat dijumpai Solopos.com. Menurut dia, penyakit itu menyerang dirinya saat lingkungan sekitar di-fogging petugas Dinkes.

“Ada empat RT yang di-fogging, yakni RT 006, 007, 008 dan 009. Masyarakat setempat juga sudah diberi penyuluhan dari Dinkes tentang penyakit itu. Dua orang kader posyandu, Bu Warno dan Bu Parno juga sudah mendata para penderita chikungunya itu,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya