Soloraya
Sabtu, 30 November 2013 - 16:05 WIB

CHIKUNGUNYA WONOGIRI : Belasan Terkena Chikungunya Secara Beruntun

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk cikungunya (Dok/JIBI)

Solopos.com, WONOGIRI — Belasan warga di Dusun Tempel, Desa Kayuloko, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, terserang penyakit chikungunya dua pekan terakhir. Sebagian warga yang terserang sudah sembuh, namun ada beberapa yang masih berbaring dan dalam proses penyembuhan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (30/11/2013), chikungunya menyerang warga di dua rukun tetangga (RT), yakni di RT 001/RW 002 dan RT 002/RW 007, Dusun Ledok Tempel, Desa Kayuloko, Sidoharjo. “Ada ibu hamil yang terserang chikungunya. Saat ini dia masih berbaring dalam proses penyembuhan,” ujar Agustinus, warga Tempel.

Advertisement

Dia menceritakan serangan chikungunya tersebut terjadi secara beruntun. “Hanya berselang sehari. Hari ini ada yang terserang chikungunya dan dibawa berobat, keesokan harinya ada lagi. Penyebabnya apa, warga tidak tahu. Yang dilihat tahu-tahu warga yang terkena penyakit tidak bisa berjalan. Setelah berobat itulah warga baru mengetahui kalau penyakit itu chikungunya.”

Warga lainnya, Pardi, menyatakan, serangan chikungunya menyerang satu keluarga. “Sampai sekarang masih ada yang terserang. Kabarnya, penyakit chikungunya disebabkan oleh nyamuk sehingga warga berharap ada fogging. Warga sudah melaporkan kejadian itu ke puskesmas, namun hingga sekarang belum ada tindakan fogging.”

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Widodo, mengaku sudah mendengar serangan chikungunya di wilayah Ledok, Desa Kayuloko, Kecamatan Sidoharjo. “Petugas puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Jika angka bebas jentik (ABJ) buruk dilakukan fogging. Tetapi jika ABJ baik, maka hanya diberikan abate secara selektif.”

Advertisement

Widodo menjelaskan chikungunya disebabkan daya tubuh yang lemah. Dia berharap, warga mengonsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat. “Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tetap rutin dilakukan. PSN perlu digalakkan. Fogging tak ada gunanya jika nyamuk tidak ada.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif