Soloraya
Selasa, 17 Januari 2012 - 18:42 WIB

CITY WALK BARU: Wakil Ketua Dewan Menolak

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Pembangunan city walk sepanjang 10 kilometer (km) yang akan mengintegrasikan sejumlah jalan sebagai inner ring road Kota Solo, mendapat sorotan. Kalangan DPRD setempat menanggapi beragam rencana pembuatan city walk di jalan-jalan lainnya, termasuk di Jl Veteran, yang dimungkinkan pelaksanaannya tahun 2013.

Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto dengan tegas menolak rencana Pemkot Solo memulai pembangunan city walk di Jl Veteran tahun depan. Menurut Supriyanto, akan lebih baik jika Pemkot saat ini fokus pada perbaikan dan mengoptimalkan pemanfaatan keberadaan city walk pertama di Jl Slamet Riyadi terlebih dahulu, sebelum memulai pembangunan city walk di jalan-jalan lainnya.

Advertisement

“Evaluasi terhadap pembangunan city walk di Jl Slamet Riyadi, menurut saya itu adalah proyek gagal terhadap pemanfaatannya untuk fungsi city walk. Sehingga bila Pemkot akan melanjutkan pembangunan city walk di jalan-jalan lainnya, termasuk di Jl Veteran, kami menolak,” tegas Supriyanto ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Selasa (17/1).

Dinilainya city walk di Jl Slamet Riyadi sebagai proyek gagal, dijelaskan Supriyanto, karena saat ini pemanfaatannya dari fungsi keberadaan city walk tersebut tidak optimal. Sampai saat ini city walk di Jl Slamet Riyadi seharusnya bisa memfasilitasi para pejalan kaki, justru masih digunakan untuk kegiatan-kegiatan lainnya, seperti parkir dan pedagang kaki lima (PKL).

“Sehingga akan lebih baik anggaran untuk city walk digunakan untuk kebutuhan lain seperti perbaikan drainase dan sebagainya,” imbuh dia.

Advertisement

Sedikit berbeda disampaikan Wakil Ketua DPRD lainnya, Muhammad Rodhi. Rodhi menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan <I>city walk<I> di sejumlah jalan di Kota Bengawan itu.

“Secara desain kota, sebenarnya tidak ada masalah. Karena pada dasarnya, pembangunan city walk merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memenuhi hak para pejalan kaki,” kata Rodhi.

Namun selain harus mempertimbangkan sisi pendanaannya, Rodhi juga berharap Pemkot memiliki konsep dan perencanaan yang jelas tentang keberadaan city walk ke depan.

Advertisement

“Pemkot tentunya harus pula memasukkan program city walk ini dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) agar pembangunannya dapat berkelanjutan, tidak sepotong-sepotong, sehingga proyek tersebut benar-benar menjadi proyek terpadu,” tegas Rodhi. JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif