SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jembatan saluran irigasi sekunder Colo Timur di Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Minggu (30/8/2015). Saluran tersebut merupakan salah satu bagian yang akan ditutup dan dijadikan city walk. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City Walk Sukoharjo, DPU mengusulkan pembesaran saluran pembuangan irigasi Colo Timur.

Solopos.com, SUKOHARJO–Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo akan mengusulkan pembesaran pintu saluran pembuangan di saluran irigasi sekunder Colo Timur menyusul meluapnya air saat terjadi hujan lebat pada beberapa hari lalu. Kondisi pintu saluran pembuangan sangat kecil sehingga tak bisa mengalirkan air secara maksimal.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) proyek city walk, Sarwidi, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (26/12/2015).
Pintu saluran pembuangan terletak tepat di bawah proyek pembangunan city walk. Lantaran pintu saluran pembuangan sangat kecil, saat terjadi hujan lebat tak bisa mengalirkan air secara maksimal. Karena itu, pintu saluran pembuangan perlu diperlebar agar dapat mengalirkan air.

“Ukuran pintu saluran pembuangan cukup kecil, mungkin lebarnya satu meter. Jika pintu saluran pembuangan diperlebar maka diharapkan dapat mengalirkan air secara maksimal,” kata dia, Sabtu.

Permasalahannya, saluran irigasi sekunder Colo Timur termasuk perlebaran pintu saluran pembuangan merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Dalam waktu dekat, ia akan berkoordinasi dengan BBWSBS untuk membahas pelebaran pintu saluran pembuangan.

“Saya juga telah berkoordinasi dengan Pak Hufroni [Kepala DPU Sukoharjo]. Salah satu solusi untuk mengantisipasi meluapnya air saluran irigasi sekunder Colo Timur dengan memperlebar pintu saluran pembuangan,” ujar dia.

Selain itu, beberapa jembatan yang terletak di Jl Jenderal Sudirman tepatnya di atas saluran irigasi sekunder Colo Timur akan dibongkar. Menurut dia, jembatan itu mengganggu aliran air yang mengalir di saluran irigasi.

Dia akan melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan warga setempat yang berdomisili di bantaran saluran irigasi. Apabila warga menyetujui maka jembatan di atas saluran irigasi akan dibongkar.

“Posisi jembatan agak menjorok ke dalam saluran sehingga menghambat aliran air jika curah hujannya tinggi,” terang Sarwidi.

Selain sampah, meluapnya air saluran irigasi dipengaruhi air limpahan dari saluran irigasi lainnya di wilayah Sukoharjo.
Volume air limpahan dari saluran irigasi lainnya sangat tinggi. Imbasnya, air saluran irigasi meluap dan merendam beberapa kantor partai politik (parpol) dan rumah penduduk.

Di sisi lain, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, meminta rekanan proyek pembangunan city walk membongkar beton tiang penyangga. Sampah menyangkut di beton tiang penyangga yang berimbas pada tersendatnya aliran air saluran irigasi. Dia mengkhawatirkan proyek city walk itu bakal mempengaruhi pasokan air ke lahan pertanian pada masa mendatang.

“Beton tiang penyangga harus dibongkar setelah proyek pembangunan city walk rampung,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya