Soloraya
Selasa, 8 Februari 2022 - 06:36 WIB

Cokek Puri Laras Pucung Wonogiri, Gabungkan Campursari dan Seni Tretek

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seni Cokek Puri Laras menjadi salah satu pengisi acara dalam pencanangan Desa Wisata Pucung di Pendopo Balai Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Minggu (6/2/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, perbatasan Kabupaten Wonogiri dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, belum lama ini memiliki grup kesenian baru Seni Cokek Puri Laras. Kesenian tersebut menggabungkan campursari dan seni tretek.

Tokoh pendiri Seni Cokek Puri Laras, Prayitno, mengaku awalnya kesenian jenis baru di Desa Pucung itu lahir dari panggilan hati warga. “Kami yang juga senang dengan budaya, ingin menguri-uri budaya Jawa. Sebab, di desa ini banyak warga yang memiliki potensi namun terpisah antara terjun di campursari dan seni tretek,” kata Prayitno saat ditemui Solopos.com, Senin (7/2/2022).

Advertisement

Dalam seni cokek, menurut Prayitno, campursari dan seni tretek digabung menjadi satu. Selama ini saat pentas campursari digelar, acara tersebut rentan kerusuhan. Namun sejak digabungnya campursari dengan seni tretek menjadi cokek, seluruh elemen masyarakat mulai dari muda hingga tua dapat menerima.

Baca Juga: Canangkan Desa Wisata di Wonogiri, Pucung Tawarkan 3 Paket Wisata

Advertisement

Baca Juga: Canangkan Desa Wisata di Wonogiri, Pucung Tawarkan 3 Paket Wisata

Prayitno mencontohkan alat pengiring musik seni cokek berupa gamelan dan lagu-lagu lama yang dikreasikan menjadi bentuk baru, dapat mencegah potensi kerusuhan seperti yang terjadi di hampir setiap pentas campursari.

“Seperti lagu Ela-Elo, Kodok Ngorek, Prau Layar, dan lain-lain, yang kemudian dibuat jaipongan agar penontonnya senang,” ujar Prayitno.

Advertisement

Baca Juga: Kisah Pertengkaran Bersaudara di Tarian Kethek Ogleng Wonogiri

Prayitno menerangkan sebenarnya seni cokek bukanlah nama kesenian baru di Indonesia. Namun demikian, kreasi setiap seni cokek memiliki perbedaan.

“Namanya paguyuban seni itu kan mikirnya gimana caranya agar mempunyai nyawa sendiri di paguyubannya. Maka kami mewujudkannya dengan kreasi mencampurkan antara seni tretek dan campursari,” jelas Prayitno.

Advertisement

Seni Cokek Puri Laras, menurutnya, sudah memiliki agenda pentas di acara-acara warga. “Pada momen Lebaran nanti ada yang mempunyai hajatan pernikahan dan seni cokek akan tampil di sana,” kata Prayitno mencontohkan.

Baca Juga: Pekerja Seni Wonogiri Menjerit, Desak Pemkab Izinkan Hajatan

Selain itu, pada gelar potensi dan pentas budaya dalam pencanangan Desa Wisata Pucung pada Sabtu-Minggu (5-6/2/2022), Seni Cokek Puri Laras menjadi pengiring lagu dan salah satu pengisi acara tersebut. Hal itu menguatkan Seni Cokek Puri Laras telah diterima dan dipercaya Pemerintah Desa Pucung.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif