Soloraya
Minggu, 11 September 2022 - 09:11 WIB

Colomadu Karanganyar Masuk Wilayah Eksklave di Indonesia, Ini Maksudnya

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - De Tjolomadoe, ikon Kecamatan Colomadu, Karanganyar. (Solopos-M. Ferry Setiawan)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kecamatan Colomadu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan salah satu eksklave di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Colomadu merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Solo di bagian timur, Kabupaten Boyolali di bagian barat dan utara, serta Kabupaten Sukoharjo di bagian selatan.

Advertisement

Jika dilihat di peta, Colomadu memang lebih dekat dengan Kota Solo, Kabupaten Boyolali, maupun Kabupaten Sukoharjo dan jauh terpisah dari kecamatan lainnya di Karanganyar.

Karena terpisah dengan kecamatan lainnya di Karanganyar inilah yang membuat Colomadu disebut wilayah eksklave. Berdasarkan informasi di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, eksklave merupakan suatu negara yang terpisah dan berbentuk suatu enklave. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai budaya yang berada jauh dari daerah asal budaya.

Advertisement

Karena terpisah dengan kecamatan lainnya di Karanganyar inilah yang membuat Colomadu disebut wilayah eksklave. Berdasarkan informasi di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, eksklave merupakan suatu negara yang terpisah dan berbentuk suatu enklave. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai budaya yang berada jauh dari daerah asal budaya.

Baca Juga: Ada Permintaan Kartasura, Colomadu, Ngemplak Masuk Solo, Ini Respons Gibran

Tak hanya terjadi di sebuah negara, wilayah eksklave juga bisa ada di provinsi, kabupaten, kota, maupun distrik. Dalam pengertian luas, wilayah eksklave secara geografis terpisahkan sepenuhnya dari daerah utama.

Advertisement

Baca Juga: Turunan Kertek, Jalur Tengkorak Rawan Kecelakaan di Wonosobo

Sejarah Colomadu Masuk ke Kabupaten Karanganyar

Terpisahnya Colomadu dari kecamatan-kecamatan lain di Karanganyar ini ternyata sejarahnya. Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber menyebutkan, sejarah Colomadu tak bisa lepas dari berdirinya pabrik gula Colomadu yang merupakan peninggalan Mangkunegaran pada abad ke-19. Pabrik ini didirikan oleh KGPAA Mangkunegaran IV pada 1861.

Dahulu Mangkunegaran memegang beberapa wilayah di Soloraya, seperti Karanganyar, Wonogiri, dan juga sebagian Gunung Kidul. Hal inilah yang menyebabkan Colomadu tetap dimasukkan dalam wilayah Karanganyar hingga sekarang.

Advertisement

Baca Juga: Sebelum ke Jogja, Hafalin Dulu Nih 10 Singkatan Nama Jalannya Biar Tak Bingung

Dijelaskan pula dalam Undang-undang 16/1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta, Colomadu yang merupakan wilayah eksklave di Indonesia ini telah masuk dalam Karanganyar.

Terlepas dari alasan mengapa Colomadu masuk Karanganyar, kecamatan yang memiliki 11 desa ini menjadi primadona berbagai pihak. Apalagi saat ini Colomadu memiliki wahana wisata, De Tjolomadoe yang merupakan bekas pabrik gula peninggalan Mangkunegaran.

Advertisement

Baca Juga: 4 Dokumen yang Harus Dibawa saat Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Jateng

Bukan hanya itu, Colomadu digadang-gadang menjadi daerah modern dan diharapkan bisa jauh lebih berkembang dibandingkan Kota Solo. Sebagaimana diungkap oleh Rohadi Widodo, yang kala itu menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar pada 2015 silam.

Selain itu, Meski terpisah dari kecamatan-kecamatan lainnya di Karanganyar, Colomadu tumbuh menjadi daerah yang maju. Banyak perumahan, perhotelan, industri maupun area perkantoran berada di daerah ini.

Baca Juga: Disebut Bisa Jadi Obat, Ini Hukum Makan Bekicot dalam Islam

Hal ini dikarenakan Colomadu berada di jalur yang strategis, berada dekat dengan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali dan jalan utama Solo – Jogja maupun Solo – Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif