SOLOPOS.COM - CFD Karanganyar (Foto: Dokumentasi)
Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar memberikan kelonggaran aktivitas masyarakat seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Pelonggaran diberikan meliputi dibukanya kembali kawasan wisata hingga pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Karanganyar dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Meski demikian pelonggaran belum diberikan Pemkab Karanganyar khusus kegiatan car free day (CFD) Minggu pagi. Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Karanganyar, Bambang Prasetyo, mengatakan Pemkab belum memberikan lampu hijau untuk membuka kembali gelaran CFD.
“Sejauh ini belum ada perintah dari Bupati untuk kegiatan CFD meski PPKM turun di level 2,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Dinas Kesehatan Karanganyar Menanti Instruksi Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
Pihaknya menunggu kebijakan Bupati Karanganyar Juliyatmono terkait dibukanya kembali gelaran CFD. Untuk mengaktifkan kembali CFD Minggu pagi harus mendapat petunjuk dari Satgas Covid-19 serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Satlantas Polres Karanganyar, Satpol PP dan Dinas Perdagangan Tenaga Kerja dan Koperasi (Disdagnakerkop) UKM Karanganyar. “Jadi tidak hanya Dishub saja, banyak pertimbangan dari pihak lain juga,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui aktivitas CFD Minggu pagi di sepanjang Jalan Lawu Karanganyar ditutup sejak Maret 2020 lalu. Hingga kini Pemkab Karanganyar belum mengaktifkan kembali gelaran CFD tersebut meski kasus corona mengalami tren menurun.
Bambang tetap mengingatkan warga untuk menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan rajin mencuci tangan.
Baca Juga: Kunjungi Rina Iriani, Bupati Karanganyar Pamer Capaian Vaksinasi
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, tercatat ada 32 kasus aktif positif Covid-19 pada Selasa (16/11/2021). Dari jumlah itu enam orang menjalani rawat inap dan 26 orang menjalani isolasi mandiri serta 1 orang meninggal dunia.