SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Cuaca ekstrem sempat membuat jakur pendakian Gunung Merapi hendak ditutup. Namun karena cuaca membaik, penutupan itu dibatalkan.

Solopos.com, BOYOLALI — Jalur pendakian Gunung Merapi melalui Selo yang rencananya akan ditutup karena cuaca ekstrem, batal ditutup. Petugas petugas layanan tiket merapi, Syamsuri, mengatakan pembatalan penutupan itu karena beberapa hari ini cukup mendukung.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sebelumnya memang ada rencana penutupan jalur pendakian merapi selama beberapa bulan, tetapi waktu itu kan cuacanya cukup ekstrem. Tetapi beberapa hari terakhir ini cuacanya cukup bagus, dan aman untuk para pendaki,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (6/12/2014).

Selain itu, lanjut dia, pertimbangan lain pembatalan penutupan jalur pendakian Gunung Merapi ini karena ada desakan dari masyarakat sekitar. “Di sini kan banyak yang pedagang yang mengandalkan pembeli dari para pendaki itu,” kata pria yang juga penasehat kelompok pecinta alam Barameru ini.

Dia mengatakan kelompok pecinta alam sempat menanyakan kabar penutupan gunung merapi ini. “Beberapa kawan-kawan pecinta alam banyak yang tanya gunung merapi akan ditutup, kebanyakan mereka dari luar jawa,” kata dia.

Sebelumnya, Koordinator pelayanan tiket dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Tomas Suryono, kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu mengatakan pada musim hujan ini pihaknya akan menutup gunung merapi karena cuaca ekstrem. “Rencananya dua bulan akan kami tutup,” kata dia.

Tetapi berdasarkan hasil perkembangan cuaca beberapa hari terakhir dan koordinasi antara Balai Taman Nasional Gunung Merapi dengan masyarakat setempat, akhirnya penutupan jalur pendakian Gunung Merapi batal. “Tidak jadi [ditutup], Gunung Merapi tetap buka,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa.

Sementara itu, sekitar 100 orang dari berbegai macam komunitas pecinta alam bersama masyarakat menggelar aksi bersih-bersih jalur pendakian Gunung Merapi yang melalui Kecamatan Selo, Minggu (4/1/2014) lalu.

Kegiatan tersebut digelar menyusul banyaknya pendaki gunung merapi saat malam pergantian tahun yang mencapai 600 orang. Kegiatan yang dipelopori oleh Komunitas Pecinta Alam Barameru itu berhasil mengumpulkan satu bak mobil sampah.

“Ada sekitar satu bak mobil, kebanyakan sampah plastik untuk bungkus makanan,” kata dia. Dia mengimbau kepada para pendaki untuk menjaga kebersihan. “Minimal membawa turun lagi sampah punya sendiri. Syukur ikut membersihkan sampah milik orang lain,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya