Soloraya
Selasa, 10 Januari 2012 - 16:44 WIB

Cuaca Ekstrem, Sayuran Merapi Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TANAMAN RUSAK--Sayuran jenis sawi sendok dalam kondisi rusak di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Selasa (10/1/2012). Rusaknya sayuran ini karena pengaruh cuaca dan bibit serta hama tanaman.(FOTO:Espos/Farida Trisnaningtyas)

TANAMAN RUSAK--Sayuran jenis sawi sendok dalam kondisi rusak di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Selasa (10/1/2012). Rusaknya sayuran ini karena pengaruh cuaca dan bibit serta hama tanaman.(FOTO:Espos/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI--Sejumlah sayuran di Desa Samiran, Kecamatan Selo rusak. Diperkirakan, sayuran rusak keran serangan hama, kualitas bibit yang jelek serta ekstrimnya cuaca menjadi penyebab. Akibatnya, para petani pun gagal panen.

Advertisement

“Umur sayuran sawi sendok ini sudah dua bulan. Jika hasilnya bagus dua bulan itu sudah bisa dipanen. Akan tetapi, yang terjadi tanaman justru rusak,” ujar salah satu petani Desa Samiran, Selo, Joko Lelur saat ditemui wartawan di ladangnya, Selasa (10/1/2012).

Petani sayur yang akrab dipanggil Lelur ini mengeluhkan kondisi tanamannya. Pada sayuran sawi miliknya, daun yang seharusnya berwarna hijau tampak kecokelatan. Selain itu, pada penampang daun itu berlubang-lubang kecil serta berjamur.

“Sayuran rusak saya pun merugi. Belum lagi harganya yang jatuh jika dijual. Biasanya satu ikat sawi ini laku Rp1.500. Namun, kini jika dijual hanya laku Rp500 per ikat,” tambahnya.

Advertisement

Salah satu petani lain, Sarmi pun mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku rugi hingga jutaan karena gagal panen. Padahal ia dan keluarga berharap banyak akan panen sayuran ini.

Kondisi tanaman miliknya pun tak jauh berbeda. Daun yang hijau menjadi cokelat dan berjamur. Bahkan, dari beberapa petak tanah yang dimilikinya, hanya setengah petak yang benar-benar dapat dipanen.

“Hujan yang turun deras juga mempengaruhi tanaman. Tidak hanya sawi tapi juga tomat buah milik saya tiba-tiba susut. Beberapa batang pun membusuk dan tidak bisa dipanen,” jelasnya.

Advertisement

Pihaknya berharap pemerintah memberikan bantuan segera untuk mengatasi hal ini. Sebab, tanaman musiman seperti sayuran menjadi penopang hidup mereka. Ia berharap ada bantuan baik bibit maupun obat tanaman agar sayuran miliknya tidak rusak serta tahan cuaca.

(JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif