Soloraya
Sabtu, 4 Januari 2020 - 15:00 WIB

Cuaca Ekstrem, Waspada Longsor dan Banjir di Soloraya!

Akhmad Ludiyanto  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peta prediksi cuaca dari BMKG. (Istimewa-BMKG)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah wilayah di Soloraya dikhawatirkan berpotensi mengalami tanah longsor dan banjir bandang akibat cuaca ekstrem. Adapun wilayah yang dikhawatirkan terdampak tanah longsor adalah Tawangmangu, Karanganyar.

Sementara beberapa daerah di Soloraya lainnya diprediksi rawan banjir bandang. Berdasarkan hal tersebut, Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Suryanto, mengajak masyarakat mewaspadai bencana tanah longsor dan banjir tersebut.

Advertisement

Suryanto mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Soloraya berpotensi memicu tanah losngsor. Hal tersebut ia ungkapkan dengan berkaca pada bencana alam berupa banjir bandang yang melanda kawasan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

“Hujan lebat dengan intensitas tinggi dikhawatirkan akan meningkatkan risiko longsor di wilayah Tawangmangu, Karanganyar, dan risiko banjir di beberapa titik di Kota Solo dan beberapa kota lainnya di Soloraya. Dampak longsor atau banjir dan beberapa jenis bencana lain tidaklah sesederhana yang muncul,” ujarnya seperti disampaikan Bagian Humas UNS, Jumat (3/1/2019).

Berdasar bencana yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, Suryanto menjelaskan dampak bencana alam ada yang terjadi langsung dan tidak langsung. Ia memaparkan bahwa dampak langsung akibat bencana meliputi dampak bernilai pasar dan tidak ada nilai pasarnya.

Advertisement

Dampak yang ada nilai pasarnya misalnya kerusakan lahan pertanian, rumah, kendaraan, dan fasilitas umum. Sedangkan dampak yang tidak ada jenis pasarnya adalah kerugian yang sulit ditentukan nilai ekonominya seperti bangunan yang memiliki nilai sejarah.

Sementara itu, risiko bencana tersebut harus diidentifikasi berdasar wilayah yang memiliki ancaman tertinggi. Hal tersebut dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat merancang langkah-langkah preventif dalam menyelamatkan warganya dari ancaman bencana.

“Berdasarkan risiko bencana yang mengancam, ada baiknya kita bersatu mengidentifikasi kembali wilayah di sekitar kita yang memiliki tingkat risiko tinggi. Pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk menyiapkan warga supaya lebih siap menghadapi risiko bencana,” imbuhnya.

Advertisement

Selain meminta kesiapsiagaan pemerintah, Suryanto juga berharap agar masyarakat ikut waspada dan mengantisipasi datangnya bencana alam, misalnya dengan menyiapkan tas darurat yang dilengkapi dengan bahan makanan, senter, baju hangat, selimut, dan obat-obatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif