SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani tembakau (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi petani menyiram tanaman tembakau (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Sejumlah petani tembakau di Kecamatan Manisrenggo, Klaten  mengaku was-was akibat cuaca tidak menentu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Petani khawatir bakal mengalami kerugian akibat turunnya hujan yang dapat mengancam tanaman tembakau mereka.

Salah satu petani tembakau asal Desa Barukan di kecamatan setempat, Yamto, 73, mengatakan musim tanam tembakau sebenarnya sudah dimulai sekitar pekan keempat Mei lalu. Namun, akibat cuaca yang tidak menentu dia baru menanam tembakau pada awal pekan Juni 2013.

“Rasanya was-was kalau sering hujan seperti ini. Seharusnya bulan ini sudah tidak turun hujan. Makanya saya memilih untuk memundurkan tanam tembakaunya,” paparnya saat ditemui Solopos.com di lahan pertaniannya, baru-baru ini.

Apalagi, dia juga mengaku tidak membuat bibit tembakau sendiri. Dia membeli bibit tembakau dengan harga Rp30-Rp50 per batang. Menurutnya, tembakau yang usianya masih muda rentan terhadap air.

“Kalau sudah agak besar kena air tidak masalah. Kalau lagi ditanam kan bahaya.”

Saat ditemui Solopos.com di lokasi dia baru menyiapkan lahan yang hendak dia tanam dengan tembakau. Lahan seluas 256 meter persegi akan dia tanam dengan 2.000 batang tanaman tembakau. Setelah mulai menanam dia berharap cuaca mulai panas dan tidak lagi hujan. Dia tidak yakin tanaman tembakaunya pada tahun ini bisa maksimal akibat cuaca yang tidak mendukung.

“Beberapa tahun lalu harga tembakau pernah sampai Rp180.000 per kilogram, namun saat ini mungkin jauh turun harganya. Saya sebenarnya ingin panennya lebih baik, tapi bagaimana lagi,” katanya.

Hal serupa diungkapkan seorang petani asal Manisrenggo, Respati. Dia mengaku mulai menanam padi hampir dua pekan lalu. Akibat cuaca yang kurang mendukung, tembakau yang dia tanam juga mengalami kerusakan.

“Saat ini tanah dan batang tembakaunya kena air terus, jadi tembakau yang masih muda jadi tidak sehat,” jelasnya.

Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dari kejadian itu. Dia hanya bisa berharap musim kemarau segera tiba supaya tembakaunya bisa tumbuh besar dan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya