SOLOPOS.COM - Warga mengikuti rapid test antigen gratis di PMI Klaten, Jumat (2/4/2021). (Istimewa-dok. PMI Klaten)
Solopos.com, KLATEN -- Palang Merah Indonesia atau PMI Klaten memberikan pelayanan gratis berupa rapid test antigen bagi warga yang berada di zona merah Covid-19.
Hal itu menjadi upaya PMI Klaten membantu pemerintah dalam melakukan screening warga di zona merah Covid-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, rapid test antigen yang dilakukan PMI Klaten merupakan dukungan kegiatan dari PMI pusat.
Baca juga: Buta Huruf dan Putus Sekolah, Warga Klaten Ini Jadi Pengusaha Top Punya 30 Karyawan
Baca juga: Buta Huruf dan Putus Sekolah, Warga Klaten Ini Jadi Pengusaha Top Punya 30 Karyawan
Rencananya, rapid test antigen dilangsungkan selama empat kali, yakni 30 Maret 2021, 2 April 2021, 6 April 2021, dan 9 April 2021. Sasaran warga yang menjalani rapid test antigen, di antaranya karyawan pabrik, pedagang, dan warga di daerah zona merah Covid-19.
"Ini dukungan dari PMI pusat dan Philip Foundation. Screening dilakukan di wilayah yang berada di zona merah Covid-19. Warga yang aktivitasnya banyak (mobilitas tinggi), memiliki riwayat kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di waktu sebelumnya, dan karyawan pabrik yang berisiko tinggi (driver dan sales)," kata salah seorang pengurus PMI Klaten, Andi Markoco, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat (2/4/2021).
"Target kami mencapai 70 orang [Jumat lalu]. Tapi, jumlah pendaftar mencapai 80 orang. Antusias masyarakat sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Remaja Klaten Meninggal Seusai Latihan Silat Tak Pernah Mengeluh Sakit
Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar masih terus terjadi penambahan.
Dia menjelaskan di 26 kecamatan di Klaten masih terdapat kasus terkonfirmasi Covid-19.
"Hingga Minggu (4/4/2021), jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 6.766 kasus. Sebanyak 387 menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 5.926 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 453 orang meninggal dunia," katanya.
Baca juga: Bekas Koplak Andong di Delanggu Klaten Disulap Jadi Selter Kuliner