Soloraya
Senin, 5 April 2021 - 21:15 WIB

Cuma Siswa SMA Sederajat yang Jalani Tes Cepat Antigen Saat PTM di Wonogiri, Ini Alasannya

Rudi Hartono  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa menjalani uji coba PTM di SMAN 1 Wonogiri dengan menerapkan protokol kesehatan, Senin (5/4/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemkab Wonogiri mengharuskan siswa SMAN 1 Wonogiri, SMKN 1 Wonogiri, dan MAN Wonogiri menjalani tes cepat antigen di sekolah masing-masing pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM, Senin (5/4/2021).

Keputusan itu diambil untuk deteksi dini, sehingga pencegahan penularan Covid-19 secepatnya bisa dilakukan, jika ada siswa yang terdeteksi positif. Hasilnya, satu siswa SMAN 1 Wonogiri positif. Tes hanya menyasar siswa jenjang SMA atau sederajat, karena mobilisasi mereka dinilai tinggi.

Advertisement

Baca Juga: 47 Siswa SMAN 1 Sukoharjo Tak Dapat Izin Orang Tua Ikut PTM, Apa Alasannya?

Pada bagian lain, pihak SMAN 1 Wonogiri memberi masukan apabila ada kegiatan tahap selanjutnya, tes cepat antigen lebih baik dilaksanakan sebelum hari H pembelajaran. Semua pihak bisa langsung mengondisikan apabila ada orang terdeteksi positif. Alhasi, ketika waktunya tiba uji coba PTM tetap bisa digelar.

Sebagai informasi, sesuai ketentuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, tes cepat antigen bukan salah satu syarat yang harus dipenuhi sekolah pelaksana uji coba PTM. Syarat wajibnya hanya vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan, seperti karyawan sekolah. Sekolah pelaksana uji coba PTM di Wonogiri, meliputi SMAN 1 Wonogiri, SMKN 1 Wonogiri, MAN Wonogiri, lima SD, lima SMP, dan MTsN 1 Wonogiri.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, saat ditemui wartawan seusai meninjau pelaksanaan tes cepat antigen dan proses PTM di SMAN 1 Wonogiri, Senin, mengatakan tes cepat antigen bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa sebagai langkah antisipasi.

Upaya pencegahan bisa segera diambil apabila di awal mengetahui ada pihak yang positif. Tanpa screening itu tidak ada yang mengetahui siapa saja yang terpapar Covid-19. Itu karena orang yang terlihat sehat pun bisa saja terinfeksi atau orang tanpa gejala (OTG).

“Kenapa hanya siswa SMA dan yang sederajat yang dites, karena mobilisiasi mereka tinggi di luar rumah [berpotensi terpapar virus]. Sementara, siswa SD dan SMP mobilisasinya terbatas dan masih dalam pengawasan orang tua,” kata mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri itu.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 1 Wonogiri Bidang Hubungan Kemasyarakatan, Purwadi, mengatakan tes cepat antigen merupakan langkah bagus. Menurut dia akan lebih baik apabila tes tersebut dilaksanakan sebelum hari H pembelajaran, seperti dilakukan terhadap guru dan tenaga pendidikan, pekan lalu.

Baca Juga: Ada Guru Terindikasi Positif Covid-19, Uji Coba PTM MTs Negeri 3 Klaten Ditunda

Apabila diketahui ada yang positif, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bersama sekolah dapat mengondisikan sedemikian rupa untuk mencegah penularan di lingkungan sekolah. Setelah upaya itu dilakukan dengan baik, uji coba PTM bisa tetap digelar sesuai jadwal.

“Hasil tes usap PCR siswa kami [yang sebelumnya positif berdasar tes cepat antigen] terkonfirmasi positif. Uji coba PTM di hari berikutnya hingga akhir kegiatan [16 April] dihentikan. Semua guru dan siswa sebenarnya sudah pengin sekali PTM. Tapi mau bagaimana lagi. Kami patuhi ketentuan yang ada,” ujar Purwadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif