SOLOPOS.COM - Pedagang bahan kebutuhan pokok melayani pembeli di kiosnya, Pasar Kota Wonogiri, Kamis (7/12/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Harga sejumlah bahan pangan pokok di Pasar Wonogiri naik cukup signifikan menjelang akhir tahun ini. Bahkan, harga daun pisang yang dibutuhkan untuk pembungkus makanan pun naik dua kali lipat.

Akibatnya daya beli masyarakat di pasar menurun. Omzet pedagang pasar pun terjun. Sudah dua bulan terakhir ini tidak ada lagi jajanan arem-arem di meja warung makan milik Wiwin, di Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Biasanya sekitar 80 arem-arem tersaji di wadah kotak dan selalu ludes terjual dalam sehari. Meski peminat arem-arem di warungnya cukup banyak, Wiwin terpaksa tidak lagi memproduksi jajanan yang dibungkus daun pisang itu.

Alasannya harga berbagai bahan untuk membuat arem-arem naik. “Bagaimana mau buat arem-arem kalau harga bahannya saja naik terus. Kalau maksa buat, ora cucuk, enggak dapat untung,” curhat Wiwin soal harga bahan pokok yang terus naik di Wonogiri saat berbincang dengan Solopos.com di warungnya, Kamis (7/12/2023).

Dia menjelaskan bahan untuk membuat arem-arem antara lain beras, telur, isian daging, dan cabai. Harga bahan-bahan itu saat ini naik. Untuk membuat 80 arem-arem, Wiwin memerlukan dua kilogram (kg) beras dan seperempat kilogram cabai rawit.

Jika harga kedua bahan pangan itu normal, modal yang diperlukan untuk produksi 80 arem-arem berkisar Rp70.000-Rp80.000. Dari modal itu, Wiwin bisa mendapatkan omzet dari penjualan arem-arem sekitar Rp160.000.

Namun, saat ini harga beras kualitas medium sudah menyentuh Rp15.000/kg, sedangkan harga cabai rawit sudah melambung sampai Rp100.000/kg.

Tidak Ada Kelangkaan

“Dengan harga sekarang, untuk dua bahan itu saja, saya harus keluar uang lebih dari Rp50.000 untuk membuat arem-arem. Belum harga telur yang juga naik lebih dari Rp25.000/kg. Terus daun pisang satu ikat sekarang harganya Rp13.000. Padahal beberapa bulan lalu masih Rp6.000/ikat,” ujar dia.

Pantauan Solopos.com di Pasar Wonogiri pada Kamis pagi, harga sejumlah bahan pangan pokok memang naik cukup signifikan menjelang akhir tahun 2023 ini.

Salah satu pedagang aneka pangan di los I Pasar Wonogiri, Suwarni, mengatakan sudah sebulan terakhir ini harga cabai rawit merangkak naik. Saat ini harga cabai rawit Rp100.000/kg. Normalnya, harga cabai rawit sekitar Rp35.000/kg.

Jenis cabai lain pun mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Harga cabai merah teropong sudah menyentuh Rp80.000/kg. Cabai rawit hijau Rp60.000/kg dan cabai besar hijau Rp50.000/kg. Harga normal semua jenis cabai itu berkisar Rp20.000/kg-Rp30.000/kg.

“Katanya karena faktor cuaca, jadi cabai yang ditanam kurang bagus dan produksinya menurun, harganya pun naik. Tetapi selama ini tidak ada kelangkaan stok,” ucap Suwarni.

Selain cabai, lanjutnya, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga yaitu gula pasir. Sekarang harga jual gula pasir senilai Rp17.000/kg dari yang semula Rp15.000 pada Oktober 2023 lalu.

“Ada beberapa komoditas sayuran yang harganya juga naik kayak bawang merah dan lainnya. Ini emang rerata lagi naik,” katanya.

Menurut Suwarni, naiknya harga bahan kebutuhan pokok itu mengakibatkan daya beli masyarakat Wonogiri turun. Tingkat kunjungan pembeli di los dagangnya turun hampir 50% akhir-akhir ini. Dia menyebut hal itu juga terjadi di los atau kios pedagang lain.

Daya Beli Masyarakat Menurun

Buktinya, banyak pedagang yang masih buka sampai sore. Padahal biasanya mereka sudah tutup saat siang. Beberapa hari terakhir ini, banyak cabai yang dia jual tidak terbeli.

Suwarni biasanya bisa menjual semua jenis cabai masing-masing 5 kg. Akibatnya cabai yang tak terjual dan dijual pada keesokan hari sudah tidak terlalu segar. Beberapa sudah membusuk sehinga terpaksa dibuang.

“Disyukuri saja, wong ya enggak sendirian. Kancane akeh sing kaya ngene. Ini memang ekonomi kayaknya lagi sulit. Tahun-tahun lalu, kalau akhir tahun begini perasaan biasa-biasa saja. Memang biasanya ada beberapa komoditas yang naik, tetapi enggak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat,” jelas dia.

Pedagang beras di los lantai II Pasar Wonogiri, Tini Tomo, menyampaikan harga bahan kebutuha pokok seperti beras kualitas medium saat ini naik menjadi Rp14.000/kg dari yang semula Rp13.500/kg. Kenaikan itu terjadi baru beberapa hari terakhir.

Kenaikan itu dinilai merupakan anomali karena daerah yang menjadi asal pasokan beras yang dia jual saat ini sedang panen, yaitu Kecamatan Girimarto, Wonogiri. “Beberapa memang ambil dari Sukoharjo. Kenaikan ini belum terlalu berdampak pada tingkat penjualan. Saya masih bisa jual beras 2-3 kuintal/hari,” kata Tini.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian, Wahyu Widayati, mengatakan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan memang sedang terjadi secara nasional, termasuk Wonogiri.

Hal itu dipengaruhi faktor cuaca yang tidak menentu. Banyak produsen tanaman pangan yang mengalami penurunan produksi. “Kenaikan harga cabai juga karena cuacanya begini, jadi tanamannya tidak berbuah maksimal. Tetapi tidak ada kelangkaan,” kata Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya