SOLOPOS.COM - Sejumlah perwakilan dari PSI Boyolali menggelar aksi demi di halaman Kantor Bawaslu Boyolali, Kamis (22/6/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Boyolali menggelar aksi demo di halaman Kantor Bawaslu setempat, Kamis (22/6/2023) siang. Mereka curiga ada praktik koncoisme dalam proses seleksi calon anggota Bawaslu kabupaten/kota.

Aksi demo tersebut diwakili delapan orang anggota PSI. Juru bicara sekaligus koordinator aksi, Yusuf,  mengungkapkan DPD PSI Boyolali mencurigai adanya dugaan atau indikasi praktik koncoisme dalam pemilihan calon anggota Bawaslu Boyolali yang masuk wilayah Bawaslu Jawa Tengah zona III.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia menjelaskan tolok ukur koncoisme yang ia maksud adalah nantinya yang terpilih menjadi anggota Bawaslu Boyolali adalah rekan kerja, teman, atau saudara tim seleksi anggota Bawaslu Boyolali. Terkait itu, dalam aksi demo tersebut, PSI Boyolali meminta tim seleksi untuk bersikap profesional.

Yusuf juga mengatakan praktik koncoisme juga bisa terjadi jika nanti yang terpilih dekat dengan salah satu partai. Sehingga dikhawatirkan anggota Bawaslu yang terpilih tidak akan bertindak tegas jika terjadi pelanggaran oleh partai bersangkutan.

“PSI Boyolali akan terus mengawasi dan apabila praktik koncoisme dalam seleksi pemilihan Komisioner Bawaslu Boyolali. Kami tidak segan melaporkan tim seleksi ke Bawaslu RI dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu [DKPP] supaya tim seleksi ditindak atas pelanggaran kode etik,” ujar Yusuf kepada wartawan seusai aksi.

Lebih lanjut, ia mengatakan PSI Boyolali mencermati latar belakang tim seleksi wilayah zona III yang dirasa minim akan pemahaman dan mekanisme pengawasan Pemilu. Hal itu membuat PSI Boyolali menilai aneh ketika orang yang kurang begitu paham tentang pengawasan dan Pemilu justru menjadi tim seleksi.

Dalam aksi demo itu, PSI Boyolali mengajak masyarakat untuk mengawasi tim seleksi Bawaslu Jawa Tengah zona III yang terdiri dari Yulianto Prabowo, Puput Gunadi, Andre Noevi Rahmanto, Solkhah Mufrikhah, dan Ahmad Soeharto.

Kejanggalan

Yusuf memaparkan dari hasil pengawasan, masukan, dan informasi yang diperoleh, PSI Boyolali menemukan beberapa kejanggalan. Ia mengatakan PSI saat ini sedang menginventarisasi bukti-buktinya.

“Saat ini, diduga sudah ada pertemuan, gerilya dan upaya menemui tim seleksi dari kandidat atau calon komisioner agar ke depan terpilih menjadi Komisioner Bawaslu Kabupaten Boyolali,” ujar dia.

Terpisah, Ketua Bawaslu Boyolali, Taryono, menyampaikan menerima aspirasi PSI Boyolali saat aksi demo itu dan akan meneruskan ke Bawaslu di tingkat atasnya. Ia menjelaskan untuk pembentukan tim seleksi dan pembentukan Bawaslu di tingkat kabupaten/kota merupakan kewenangan Bawaslu RI.

“[Terkait koncoisme] kami sendiri juga sampai sekarang ini belum memahami apa koncoisme yang dimaksud PSI, karena yang daftar pun kami ini juga tidak hafal satu per satu kalau koncoisme. Kami tidak semua kenal,” jelas Taryono.

Ia menambahkan tim seleksi memang tahu orangnya, akan tetapi tidak mengenal secara personal. Secara kedekatan pun, anggota Bawaslu Boyolali juga tidak terlalu dekat. Taryono mengungkapkan Bawaslu Boyolali masih memegang kuat profesionalisme dan independensi dalam pengawasan Pemilu.

Selanjutnya, Taryono mengatakan ada sekitar 50 orang yang mendaftar menjadi anggota Bawaslu Boyolali. Ia percaya Bawaslu RI memilih orang-orang yang berintegritas dan memahami kepemiluan untuk menjadi tim seleksi.

Lebih lanjut, ia mengatakan hingga Kamis ini tahapan seleksi anggota Bawaslu Boyolali adalah perpanjangan pendaftaran. Kemudian, pada Jumat (23/6/2023) pagi ada pengumuman hasil administratif.

Kemudian disusul pada Senin (26/6/2023) ada Computer Assisted Test (CAT). Untuk mekanisme tempat dan sebagainya, bukan kewenangan dari Bawaslu Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya