SOLOPOS.COM - Petugas UPTD RPH Klaten memeriksa daging dengan alat pH meter dalam inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kota Klaten, Kamis (4/7/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)


Petugas UPTD RPH Klaten memeriksa daging dengan alat pH meter dalam inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kota Klaten, Kamis (4/7/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH) Klaten menemukan sekitar 15 kilogram (kg) daging sapi gelonggongan yang dijajakkan pedagang di Pasar Kota Klaten dalam inspeksi mendadak (sidak), Kamis (4/7/2013).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantaun  di lokasi, berbekal pH meter, petugas dari UPTD RPH mengukur kadar keasaman atau kebasaan daging yang dijajakkan sejumlah pedagang. Satu persatu petugas menusuk daging dengan jarum yang tersambung pada pH meter. Dari hasil pengukuran dengan alat digital itu, diketahui bahwa rata-rata daging yang dijajakkan pedagang memiliki pH 6.

“Daging yang sehat itu memiliki pH antara 5-6. Kalau pH-nya di atas 6 itu sudah semibasa. Kebetulan ada sekitar 15 kg daging sapi yang semibasa. Itu sudah dipastikan daging gelonggongan,” papar Staf UPTD RPH, Agus Setiyana, saat ditemui wartawan di sela-sela sidak di kompleks Pasar Kota Klaten.

Agus menjelaskan daging yang memiliki pH lebih dari 6 mudah terserang bakteri yang membahayakan jika dikonsumsi. Sementara bagi daging yang memiliki pH kurang dari 5 lebih mudah terkena jamur.  “Kalau mudah jamuran dan terkena bakteri tentu tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, kami memohon konsumen berhati-hati dalam memilih daging yang dijajakkan pedagang,” tandasnya.

Dari penuturan pedagang, mereka mendapatkan daging sapi tersebut dari luar Klaten. Perempuan itu mengaku menjual dua jenis daging sapi dari luar Klaten itu dengan harga lebih murah.

“Selisihnya antara Rp15.000 hingga Rp20.000/kg. Kalau daging dari luar Klaten kami jual Rp80.000 hingga Rp85.000/kg. Sementara daging dari Klaten kami jual antara Rp95.000 hingga Rp100.000/kg,” papar pedagang yang keberatan disebutkan namanya tersebut.

Kepala UPTD RPH Klaten, Murtopo, mengatakan selain daging sapi gelonggongan, pihaknya juga menemukan daging ayam yang terlalu lama direndam dalam air atau daging suntik. Dia juga menemukan hati ayam yang terindikasi penyakit colibacillosis. Kendati demikian, Murtopo, menegaskan hati ayam yang terindikasi penyakit colibacillosis masih layak dikonsumsi jika dimasak dengan pemanasan di atas 70 derajat celcius.

Colibacillosis merupakan penyakit infeksi pada unggas yang disebabkan bakteri echerichia coli. Penyakit ini dapat menular kepada sesama unggas dan bisa menyebabkan kematian pada unggas. “Penyakit ini tidak menular ke manusia, tetapi konsumen harus tetap waspada jika ingin mengonsumsinya. Lebih baik memilih hati yang sehat,” papar Murtopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya