Soloraya
Senin, 18 Juni 2012 - 16:43 WIB

DAGING SUNTIK: Sidak Pasar, Tim Temukan 15 kg Daging Suntik

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RAZIA DAGING-Petugas dari UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Klaten memeriksa daging yang dijual pedagang di Pasar Kota Klaten, Senin (18/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

RAZIA DAGING-Petugas dari UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Klaten memeriksa daging yang dijual pedagang di Pasar Kota Klaten, Senin (18/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN-Tim dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH) Klaten, menemukan 15 kg daging ayam suntik saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional, Senin (18/6/2012).

Advertisement

Sebanyak 15 kg daging ayam suntik itu dijual tiga pedagang yang berbeda di Pasar Kota Klaten. “Daging itu sengaja disuntik dengan air oleh pedagang agar beratnya bertambah saat ditimbang. Dibangdingkan daging normal, selisih beratnya bisa sampai 2 ons. Tindakan pedagang itu tentu merugikan konsumen,” ujar Kepala UPTD RPH Klaten, Murtopo, saat ditemui wartawan di sela-sela sidak, Senin.

Dalam sidak itu, petugas menegur langsung pedagang yang kedapatan menjual daging ayam suntik tersebut. Dia meminta para pedagang tidak mengulangi perbuatannya. “Tidak menutup kemungkinan, jumlah daging suntik masih banyak dijual bebas di pasaran. Razia akan kami intensifkan menjelang bulan Ramadan nanti. Kami tidak ingin konsumen dirugikan akibat ulah dari pedagang nakal ini,” kata Murtopo.

Koordinator sidak, Agus Jaka Sriyana, mengatakan tingginya kadar air membuat daging tidak bisa bertahan lama. Tingginya kadar air atau ph bisa memicu tumbuhnya bakteri pada daging yang disuntik sehingga tidak layak dikonsumsi. Daging yang sehat biasanya berwarna merah cerah tanpa ada warna kehitam-hitaman.

Advertisement

Selain di Pasar Klaten, tim juga merazia pedagang daging di Pasar Srago dan Pasar Kraguman. Akan tetapi, tim tidak menemukan daging suntik di Pasar Srago dan Pasar Kraguman. Selain daging suntik, tim juga mewaspadai peredaran daging sapi gelonggong dan daging yang terindikasi mengandung penyakit menular.

“Kami sudah memeriksa semua daging sapi yang dijual pedagang. Hasilnya, kami tidak menemukan daging sapi gelonggong dan daging berpenyakit yang bisa menular ke manusia,” jelas Agus.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : DAGING SUNTIK SIDAK PASAR
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif