Soloraya
Senin, 29 Juli 2013 - 05:30 WIB

DAHLAN ISKAN Ajak Petani Geropyok Tikus 4 Kali Sebulan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan [kedua dari kiri] saat berdiskusi dengan tiga perwakilan kelompok tani di Polanharjo, Minggu (28/7/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan [kedua dari kiri] saat berdiskusi dengan tiga perwakilan kelompok tani di Polanharjo, Minggu (28/7/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, meminta petani di Polanharjo melakukan penggeropyokan tikus empat kali dalam sebulan. Hal itu harus dilakukan mengingat banyaknya hama tikus di eks Kawedanan Delanggu.
Advertisement

“Geropyokan sekali, dua kali, dalam semusim tanam tidak ada gunanya. Besok lakukan sebulan empat kali,” tegas Dahlan Iskan saat berdialog dengan perwakilan kelompok tani Polanharjo dalam kegiatan geropyokan yang digelar oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang di Lapangan Desa Glagah Wangi, Polanharjo, Klaten, Minggu (28/7/2013) siang.

Imbauan itu dilontarkan setelah mendengar keluhan dari salah satu kelompok tani yang sawahnya puso hingga empat kali musim panen berturut-turut. “Petani yang menanam padi, tikus yang memanennya,” ungkap Dahlan. Lebih lanjut, dia mengungkapkan perkembangbiakan tikus sangat cepat karena dalam satu tahun sepasang tikus bisa menghasilkan 780-1.140 anak.

Advertisement

Imbauan itu dilontarkan setelah mendengar keluhan dari salah satu kelompok tani yang sawahnya puso hingga empat kali musim panen berturut-turut. “Petani yang menanam padi, tikus yang memanennya,” ungkap Dahlan. Lebih lanjut, dia mengungkapkan perkembangbiakan tikus sangat cepat karena dalam satu tahun sepasang tikus bisa menghasilkan 780-1.140 anak.

Geropyokan yang dilakukan oleh puluhan petani di Polanharjo kemarin hanya mampu menangkap sekitar 317 ekor tikus. Menurut Dahlan jumlah itu masih sangat kecil dibandingkan dengan dugaan banyaknya tikus yang menyerang tanaman di Polanharjo.

 

Advertisement

Dia meminta kelompok tani untuk kembali melakukan geropyokan secara serentak sesuai waktu yang telah disepakati. “Jika mampu sebulan geropyokan empat kali, akan kami beri apresiasi mungkin bisa berupa beras per orang,” kata Dahlan.

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan insentif Rp2.500 untuk setiap ekor tikus yang berhasil ditangkap dalam keadaan mati. Rencananya, bantuan itu diserahkan setiap bulan setelah petani melakukan penggropyokan.

Sementara, Wakil Bupati Klaten, Sri Hartini, mengatakan hingga Juli ini, ada 1.280 hektar tanaman padi yang terserang hama tikus. Seribuan hektar lahan yang diserang itu tersebar di 26 kecamatan, termasuk Polanharjo. Sementara itu, kecamatan lain yang juga terserang hama tikus pada Juli ini adalah Delanggu, Karanganom, Wonosari, Karangnongko, dan Jatinom.

Advertisement

“Kami sudah mengupayakan beberapa tindakan pencegahan seperti geropyokan hingga penggunaan teknologi pagar plastik yang dikombinasikan dengan jebakan bubu,” jelas Sri Hartini dalam kesempatan yang sama.

Teknologi itu sudah diterapkan di dua wilayah, yaitu Ngabeyan, Karanganom dan Sidowayah, Polanharjo. Teknologi itu diyakini berhasil memahami perilaku dan mengurangi populasi tikus.

Sementara, Humas PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Hernawan L. Sjamsuddin, mengatakan kegiatan geropyokan itu merupakan langkah untuk menghadapi serangan hama tikus di seluruh area pertanian di Indonesia. Oleh sebab itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) melibatkan sejumlah anak perusahaan seperti PT Pusri Palembang, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Kujang menyelenggarakan kegiatan pemberantasan hama tikus.

Advertisement

“Kegiatan ini dilaksanakan serempak di tiga kabupaten berbeda pada Minggu,” jelasnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan. Ketiga kabupaten itu adalah Sleman, Klaten, dan Subang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif