Soloraya
Sabtu, 6 Agustus 2022 - 19:21 WIB

Tiga Kebo Bule Mati Karena Sakit Dalam 17 Hari, Pertanda Apa?

Kurniawan  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penguburan salah satu kerbau atau Kebo Bule Pusaka Keraton Kasunanan Solo, Sabtu (6/8/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dalam kurun  17 hari terakhir, ada tiga ekor kebo bule Pusaka Keraton Kasunanan Solo mati karena sakit. Terbaru, kebo bule bernama Kiai Gino Mati pada Sabtu (6/8/2022) ini.

Sebelum Kiai Gino Mati, berdasarkan catatan Solopos.com, sudah ada dua kebo bule yang duluan mati. Pada Kamis (21/7/2022) kebo bule bernama Nyi Apon ditemukan mati di kandangnya sekira pukul 07.00 WIB. Kerbau yang berumur 20 tahun itu mati karena terkena penyakit kuku dan mulut (PMK).

Advertisement

Menurut adik dari SISKS Paku Buwono (PB) XIII, yaitu GKR Wandansari, ada tujuh kebo bule lain yang terkena PMK selain Nyi Apon. Wanita yang akrab disapa Gusti Moeng ini mengaku sangat terpukul dengan matinya Nyi Apon. Apalagi dia yang memberikan nama Nyi Apon ketika kebo bule itu lahir 20 tahun yang lalu.

Musibah berikutnya terjadi pada Minggu (24/7/2022) di mana seekor bayi kebo bule ditemukan mati. Padahal bayi kebo bule itu baru dilahirkan sehari sebelumnya. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, menuturkan kondisi anak kebo bule itu memang tidak sehat sejak dilahirkan.

Baca Juga: Kiai Gino Mati, Kebo Bule Pusaka Keraton Solo Tinggal Segini

Advertisement

“Karena kondisi lemah, tidak mau menyusui, akhirnya coba diberi susu menggunakan susu formula. Tapi mungkin karena hari-hari ini cuacanya dingin sekali, karena masa pancaroba, akhirnya cuma sehari hidup,” ungkap dia.

Musibah terbaru terjadi pada Sabtu siang tadi, di mana seekor kebo bule bernama Kiai Gino juga ditemukan mati. Padahal kebo bule keturunan Kiai Slamet tersebut baru berumur 14 bulan. Bangkainya dikuburkan di hari yang sama.

Anak dari SISKS Paku Buwono (PB) XIII, yakni GKR Timur Rumbai Kusuma Dewayani, mengatakan Kiai Gino mati pukul 12.00 WIB. Kerbau pusaka Keraton Solo itu dimakamkan sore hari.

Advertisement

Timur tak tahu penyebab kematian Kiai Gino. Tapi diakui kerbau itu sudah menunjukkan gejala sakit sejak Jumat (5/8/2022). “Kembung sejak kemarin. Ndeprok, angger arep ngadek ndeprok maneh. Kami langsung koordinasi dengan dokter Dinas Peternakan,” ujar dia.

Baca Juga: Tinggal Segini Jumlah Kebo Bule yang Kawal Kirab 9 Pusaka Keraton Solo

Ihwal kemungkinan penyebab kematian Kiai Gino karena penyakit kuku dan mulut (PMK), Timur mengaku tidak tahu. Tapi menurut dia Kiai Gino memang beberapa waktu ini tinggal di kandang bersama beberapa kebo bule yang sedang mengalami sakit PMK.

“Apakah terjangkit PMK, karena di satu kandang itu, yang dewasanya ada yang terjangkit. Sebenarnya sudah divaksin, biasa, kan ada KIPI [kejadian ikutan pasca-imunisasi] begitu, terus mungkin bablas. Daya tahan, ada yang kuat, ada yang tidak. Di kandang selatan Alkid sisi timur,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif