Soloraya
Sabtu, 6 Agustus 2022 - 19:16 WIB

Dalam 17 Hari 3 Kebo Bule Pusaka Keraton Solo Mati, Ada Apa Ini?

Kurniawan  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penguburan salah satu kerbau atau Kebo Bule Pusaka Keraton Kasunanan Solo, Sabtu (6/8/2022). (Istimewa/Birru)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak tiga ekor Kebo Bule Pusaka Keraton Kasunanan Solo diketahui mati karena sakit, kurun waktu 17 hari terakhir.

Berdasarkan catatan solopos.com, pada Kamis (21/7/2022) Kebo Bule bernama Nyi Apon ditemukan mati di kandangnya sekira pukul 07.00 WIB. Kerbau yang berumur 20 tahun itu mati karena terkena penyakit kuku dan mulut (PMK).

Advertisement

Menurut adik dari SISKS Paku Buwono (PB) XIII, yaitu GKR Wandansari, selain Nyi Apon, ada tujuh Kebo Bule lain yang terkena PMK. Dia mengaku merasa sangat terpukul dengan matinya Nyi Apon, karena dia sayang hewan.

Apalagi Gusti Moeng, panggilan akrabnya, yang memberikan nama kepada Nyi Apon ketika lahir 20 tahun yang lalu. Musibah berikutnya terjadi pada Minggu (24/7/2022) di mana seekor bayi Kebo Bule ditemukan tak bernyawa.

Advertisement

Apalagi Gusti Moeng, panggilan akrabnya, yang memberikan nama kepada Nyi Apon ketika lahir 20 tahun yang lalu. Musibah berikutnya terjadi pada Minggu (24/7/2022) di mana seekor bayi Kebo Bule ditemukan tak bernyawa.

Padahal bayi Kebo Bule itu baru dilahirkan pada Sabtu (23/7/2022). Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Solo, KP Dani Nur Adiningrat, menuturkan kondisi anak Kebo Bule itu memang tidak sehat sejak dilahirkan.

Baca Juga: Kiai Gino Mati, Kebo Bule Pusaka Keraton Solo Tinggal Segini

Advertisement

Musibah terbaru terjadi pada Sabtu (6/8/2022) siang, di mana seekor Kebo Bule bernama Kiai Gino juga ditemukan mati. Padahal Kebo Bule keturunan Kiai Slamet tersebut baru berumur 14 bulan. Hari itu jasadnya dikuburkan.

Anak dari SISKS Paku Buwono (PB) XIII, yakni GKR Timur Rumbai Kusuma Dewayani, saat dihubungi solopos.com melalui ponsel. Menurut dia Kiai Gino mati pukul 12.00 WIB. Jasad kerbau pusaka Keraton Solo dimakamkan sore hari.

Timur tak tahu penyebab kematian Kiai Gino. Tapi diakui kerbau itu sudah menunjukkan gejala sakit sejak Jumat (5/8/2022). “Kembung sejak kemarin. Ndeprok, angger arep ngadek ndeprok maneh. Kami langsung koordinasi dengan dokter Dinas Peternakan,” ujar dia.

Advertisement

Baca Juga: Tinggal Segini Jumlah Kebo Bule yang Kawal Kirab 9 Pusaka Keraton Solo

Timur mengatakan, sebenarnya kerbau Kiai Gino sudah mendapatkan penanganan kesehatan sejak Jumat, dengan diberi obat dan vitamin. Tapi pada Sabtu pagi gejala tidak enak badan atau sakit Kiai Gino belum juga hilang. Bahkan kerbau itu sempat kejang-kejang.

“Pagi tadi kok step-step kayak kejang-kejang. Terus kami juga langsung coba hubungi dokter lagi. Tapi tiga dokter tidak bisa datang karena sedang keluar kota. Dari dinas keluar kota, dua dokter yang lain juga keluar kota semua. Jadi ya enggak ketututan lagi,” aku dia.

Advertisement

Ihwal kemungkinan penyebab kematian Kiai Gino karena penyakit kuku dan mulut (PMK), Timur mengaku tidak tahu. Tapi menurut dia Kiai Gino memang beberapa waktu ini tinggal di kandang bersama beberapa kebo bule yang sedang mengalami sakit PMK.

“Apakah terjangkit PMK, karena di satu kandang itu, yang dewasanya ada yang terjangkit. Sebenarnya sudah divaksin, biasa, kan ada KIPI begitu, terus mungkin bablas. Daya tahan, ada yang kuat, ada yang tidak. Di kandang selatan Alkid sisi timur,” terang dia.

Di kandang itu seingat Timur ada enam ekor Kebo Bule, dan beberapa di antaranya terkena PMK. “Sekitar tiga hingga empat ekor [kena PMK]. Yang dua ekor belum bagus, yang satu kecil mau kena. Ada yang kecilnya lagi yang mulai rodok greges-greges,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif