Soloraya
Selasa, 31 Mei 2022 - 16:07 WIB

Dalam Sehari Terjadi 3 Musibah Kebakaran di Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten memadamkan api yang masih menyala pada atap aula kantor Desa Gondangan, Selasa (31/5/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Dalam sehari, Selasa (31/5/2022), terjadi tiga musibah kebakaran di Klaten dari subuh hingga siang. Untungnya, tak ada korban jiwa dari tiga peristiwa kebakaran tersebut.

Peristiwa pertama terjadi pada pukul 04.34 WIB. Kebakaran terjadi pada oven kayu milik warga Desa Srebegan, Kecamatan Ceper. Api membakar bangunan seluas 3 meter x 3 meter dari total luas 3 meter x 10 meter. Penyebab kebakaran diduga karena oven mengalami over heat.

Advertisement

Kebakaran kedua terjadi pada pukul 05.04 WIB di Panti Asuhan Yayasan Pemeliharaan Bayi Terlantar di Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan. Api tak sampai membakar bangunan. Namun beberapa barang di panti itu hangus dilalap api yakni dua freezer dan kompor. Api diduga berasal dari kebocoran regulator elpiji.

Kebakaran kali ketiga terjadi di aula Kantor Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, sekitar pukul 09.30 WIB. Api membakar atap aula kantor desa serta gudang dan atap Masjid Al Muhajirin yang bersebelahan dengan aula kantor desa. Kebakaran diduga disebabkan dari korsleting listrik pada gudang masjid.

Advertisement

Kebakaran kali ketiga terjadi di aula Kantor Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, sekitar pukul 09.30 WIB. Api membakar atap aula kantor desa serta gudang dan atap Masjid Al Muhajirin yang bersebelahan dengan aula kantor desa. Kebakaran diduga disebabkan dari korsleting listrik pada gudang masjid.

Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, memastikan tak ada korban jiwa dari tiga kejadian kebakaran tersebut. “Kebakaran itu risiko yang datangnya tiba-tiba. Hendaknya selalu waspada terhadap ancaman dan risiko serta meminimalisasi potensi kejadian kebakaran,” kata Sumino kepada Solopos.com, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: Waduh! Korban Kebakaran di Sukodono Sragen Tinggal di Tenda Terpal

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Gondangan, Dinta Yulianto Asmoro, menjelaskan pelayanan kantor desa tetap berjalan meski atap aula terbakar. Pelayanan pengurusan surat dan administrasi lainnya bisa dilakukan secara online yang sudah dijalankan pemerintah desa setempat selama beberapa waktu terakhir.

Hal senada disampaikan Camat Jogonalan, Sutopo. “Saya berharap pelayanan di kantor desa tidak boleh berhenti, tetap semuanya berjalan seperti biasa,” jelas Sutopo.

Ketua Takmir Masjid Al Muhajirin Desa Gondangan, Eko Kadar, memperkirakan kerugian materil akibat kebakaran itu mencapai Rp200 juta. Eko menjelaskan sedianya masjid itu akan direnovasi. Rencana renovasi itu sudah ada sejak lama sebelum ada pandemi Covid-19. Namun, gegara pandemi rencana tersebut ditangguhkan.

Advertisement

Baca Juga: Diduga Gegara Korsleting, Rumah di Selo Boyolali Hangus Terbakar

“Semoga dengan ini menjadi momentum [untuk melakukan renovasi masjid]. Dari sisi ketakmiran mempersiapkan diri untuk kepanitian termasuk finansial sudah siap,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif