SOLOPOS.COM - Petugas damkar bersama sukarelawan menggunakan alat berat memadamkan api di lokasi kebakaran gudang rongsok di Kampung Joyosudiran Pasar Kliwon, Solo, Rabu (4/10/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Penanggulangan kebakaran gudang rongsok di Kampung Joyosudiran RW 012 Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, dilakukan selama 24 jam. Hal itu sesuai proses pendinginan terakhir pada Rabu (4/10/2023) pukul 17.45 WIB.

Dibutuhkan 25 unit mobil pemadam kebakaran dalam menangani kebakaran terbesar kedua di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo Sutarja menjelaskan proses pendinginan berakhir Rabu (4/10/2023) pukul 17.45 WIB atau sampai tidak keluar asap dari material di tempat kejadian kebakaran.

Menurut dia, penanganan tempat kejadian kebakaran sekitar 24 jam. Jalan Kyai Mojo, Solo yang ditutup total oleh relawan dan petugas gabungan untuk memudahkan penanganan kebakaran telah dibuka seusai tahap pendinginan rampung.

“Bisa secepat itu karena kami dibantu dua alat berat [ekskavator] untuk mengurai. Kami menyemprot material dan menyemprot ekskavator karena untuk mengeruk, hidrolik bisa bermasalah, kami dinginkan. Kami sangat terbantu sekali,” kata dia dihubungi Solopos.com, Kamis (5/10/2023).

Sutarja mengatakan Damkar Kota Solo mengerahkan lebih dari 25 unit kendaraan untuk melakukan pemadaman.

Sejumlah bantuan itu, antara lain dari Damkar di wilayah Soloraya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo, PMI Kota Solo, kepolisian, PDI Perjuangan, MDMC Muhammadiyah Solo, dan sejumlah relawan lainnya.

Sutarja menjelaskan Damkar Solo mengevaluasi penanganan kebakaran yang bersumber dari gudang barang rongsokan di Kelurahan Pasar Kliwon tersebut.

“Bagi pemilik lahan atau gudang apapun, akses masuknya dibuka jangan seperti kemarin di dalam pintu banyak barang-barang yang harus disingkirkan dulu baru kami bisa ke titik api. Tolong diberikan akses, jangan dibuat menumpuk barang. Yang punya usaha minimal harus punya alat pemadam api ringan,” ungkap dia.

Sutarja menjelaskan Damkar Solo belum mengetahui penyebab kebakaran sampai sejauh ini.  Namun, dalam kondisi cuaca panas pada musim kemarau ini masyarakat diimbau tidak membakar sampah di mana pun.

“Di beberapa kali penyelesaian lahan kosong yang terbakar ada yang membakar sampah. Itu kami temukan sekian kali. Harus bijak menggunakan listrik, kompor, digunakan secukupnya dan sebaik mungkin. Jangan satu stop kontak berikan T banyak,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya