SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN – Areal persawahan dan jalan di Masaran, Sragen, yang terendam banjir, Rabu (22/2/2012) sudah semakin surut. Petani setempat pun terlihat memanen dan menjemur padi di tepi jalan, Kamis (23/2/2012).

Hasil pantauan Espos di lapangan, beberapa areal sawah di Desa Pringanom dan Pilang sudah tidak terendam luapan air seperti kemarin. Namun, masih ada beberapa areal sawah yang terendam. Bedanya, air tidak merendam keseluruhan padi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Data yang dihimpun Espos dari Kantor Kecamatan Masaran menyebutkan areal persawahan yang terendam padi ada di dua desa, yakni Desa Pringanom dan Pilang. Jumlah padi yang rusak berat di Desa Pringanom seluas 25 hektare (ha) dengan nominal kerugian Rp500 juta. Sedangkan rusak sedang berkisar 10 ha dengan nominal Rp100 juta. Sehingga total kerugian mencapai Rp600 juta. Sementara itu, di Desa Pilang kerusakan dalam kategori berat seluas 25 ha dengan nominal kerugian Rp250 juta.

“Semuanya itu termasuk padi siap panen. Kerusakan berat itu sebetulnya termasuk dalam kategori puso. Artinya padi yang bisa dipanen hanya sekitar 15 persen saja. Sedangkan rusak sedang itu, padi yang bisa dipanen berkisar 40 persen hingga 50 persen. Kerusakan kali ini sebetulnya tidak terlampau parah dibanding tahun 2010. Lagipula, air segera surut,” ujar Camat Masaran, Wisarto Suddin, didampingi Petugas Penyuluh Lapangan Kecamatan Masaran, Sugiarto, saat ditemui Espos.

Sugiarto memaparkan kerusakan yang terjadi pada 2010 lebih parah karena banjir membawa banyak lumpur sehingga jumlah padi puso lebih banyak. Sedangkan pada 2011, tidak ada kerugian karena memang tidak terjadi luapan seperti tahun sebelum. Saat ditanya tentang solusi yang diambil terkait padi puso, Sekretaris Camat Masaran, Rusmanto, menjelaskan tidak dapat berbuat banyak. Hanya saja, dia menambahkan sudah melaporkan kondisi di lapangan kepada Pemerintah Kabupaten Sragen. “Kami telah melaporkan kondisi di lapangan. Tetapi kebijakan apa yang nantinya diambil, saya tidak berwenang menjawab. Syukur bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah,” ujarnya.

JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya