SOLOPOS.COM - PENGHEMATAN -- Bupati Karanganyar, Rina Iriani, naik kendaraan angkutan umum untuk pergi ke kantornya. Para pejabat Pemkab Karanganyar saat ini mengurnagi penggunaan mobil dinas sebagai bentuk penghematan. (JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, KARANGANYAR — Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Karanganyar memastikan tarif angkutan umum bakal naik karena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni pertalite dan solar mulai 3 September.

Ketua Organda Karanganyar, Tri Haryadi, mengatakan hal itu saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (4/9/2022). Namun, dia menuturkan belum ada ketetapan penyesuaian tarif angkutan umum dari pemerintah hingga saat ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami minta segera ada penetapan penyesuaian tarif. Tentu harus ada penyesuaian tarif angkutan,” kata dia, Minggu.

Penetapan penyesuaian tarif dilakukan sesuai tingkatan, yakni bus antar kota antar provinsi (AKAP) ditetapkan Kementerian Perhubungan. Kemudian, bus antar kota dalam provinsi (AKDP) ditetapkan Dinas Perhubungan Provinsi. Selanjutnya, angkutan perkotaan dan perdesaan ditetapkan Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten/kota.

Dia meminta pemerintah segera membahas penyesuaian tarif karena kenaikan harga BBM. Seperti diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM untuk pertalite 31,7 persen dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Harga solar naik 32 persen dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter dan harga pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Baca Juga : Pertalite Resmi Naik! Ini Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan Vivo

“Untuk menutup penambahan biaya operasional, bisa dipastikan para pengusaha operator angkutan umum akan menyesuaikan harga,” tuturnya.

Tri menyampaikan kenaikan tarif angkutan umum akan berimbas terhadap pengguna jasa transportasi. Mereka harus merogoh kocek tambahan karena penyesuaian tarif angkutan umum tersebut.

Namun, dia menyebut bahwa penyesuaian tarif merupakan konsekuensi logis saat biaya operasinal naik sebagai imbas kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM juga bakal berimbas pada harga sparepart. “Perlu menghitung penyesuaian tarif agar beban pengguna tidak terlalu berat,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya berharap agar pemerintah menjamin kelancaran pasokan dan stok BBM subsidi. Salah satunya melalui pendaftaran seluruh pengguna BBM subsidi lewat My Pertamina. Kebijakan itu diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan dan kepastian penyaluran.

Baca Juga : 50.000 Kendaraan di Kalimantan Terdaftar di Aplikasi Penerima Subsidi BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya