Soloraya
Rabu, 1 Juli 2015 - 00:20 WIB

DAMPAK KEMARAU : Tiga Desa di Sukoharjo Rawan Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Dampak kemarau diprediksi akan memunculkan daerah rawan kekeringan. 

Solopos.com, SUKOHARJO –Tiga desa di wilayah Sukoharjo bagian selatan rawan kekeringan selama musim kemarau. Hingga sekarang, belum ada laporan permintaan air bersih dari warga yang berdomisili di daerah rawan kekeringan.

Advertisement

Ketiga desa rawan kekeringan itu yakni Desa Watubonang (Tawangsari), Desa Ngreco (Weru) dan Desa Kamal (Bulu). Saat ini, para warga belum kesulitan mencari air bersih di wilayahnya masing-masing. Mereka mencari air bersih di beberapa sumber air yang terletak di perbatasan wilayah antara Sukoharjo dengan Wonogiri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, mengatakan telah terjun langsung ke lapangan untuk mengecek debit air sumber air yang menjadi andalan warga setempat. Kendati debit air sumber air berkurang namun masih bisa dimanfaatkan warga setempat. “Sumber air belum ada yang mengering, masih bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seperti memasak dan mencuci,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (30/6/2015).

Menurut dia, wilayah Sukoharjo bagian selatan rawan kekeringan lantaran kondisi geografisnya terdiri dari perbukitan dan pegunungan hampir serupa dengan wilayah Wonogiri. Kondisi tanah cukup gersang dan hanya ada beberapa sumber air yang menjadi andalan utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Advertisement

Apabila sumber air mengering warga akan melaporkan permintaan air bersih ke BPBD Sukoharjo. Kemudian, BPBD Sukoharjo akan mengirim laporan ke Bupati Sukoharjo yang diteruskan ke PDAM Tirta Makmur Sukoharjo.

Selanjutnya, PDAM Tirta Makmur akan mengirim atau dropping air bersih ke rumah penduduk di Sukoharjo bagian selatan. “Apabila ada laporan permintaan air bersih maka langsung dikirim mobil tangki berisi air bersih ke lokasi kekeringan,” ujar dia.

Lebih jauh, Suprapto menjelaskan solusi permanen untuk mengatasi kekeringan di wilayah Sukoharjo bagian selatan dengan membangun sumur dalam. Dia telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo ihwal pembangunan sumur dalam di wilayah kekeringan.

Advertisement

Ditemui terpisah, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Makmur Sukoharjo, Slamet Sanyoto, mengatakan telah menyiapkan beberapa mobil tangki air yang digunakan untuk dropping air bersih ke wilayah kekeringan. Biasanya, dropping air bersih dilakukan saat puncak musim kemarau. Dia memprediksi musim kemarau tahun ini lebih pendek dibanding tahun lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif