Solopos.com, KARANGANYAR –Sejumlah kru Perusahaan Otobus (PO) jurusan Tawangmangu-Solo melakukan aksi mogok massal yang dipusatkan di Terminal Karangpandan dan Terminal Matesih, Sabtu (22/11/2014).
Aksi yang dilakukan sejak pukul 06.00 WIB tersebut menyebabkan ratusan penumpang telantar. Para penumpang yang telantar didominasi kalangan pelajar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lapangan, aksi mogok massal bermula dari kecemburuan antarkru bus lantaran terjadi persaingan tarif yang dianggap tidak sehat.
Di satu sisi, terdapat kru bus yang menarik tarif senilai Rp3.000 per anak sekolah untuk jurusan Tawangmangu-Karanganyar. Di sisi lain, ada kru bus yang menarik Rp3.500-Rp4.000 per anak sekolah dengan jurusan yang sama.
Lantaran persaingan tarif tersebut, kru bus yang menetapkan tarif di atas Rp3.000 jarang memperoleh penumpang.
“Pemicunya memang berasal dari perbedaan tarif itu. Perbedaan tarif itu berasal dari beberapa PO. Kalau ada yang menarik tarif lebih murah, pasti penumpang lari ke kru yang lebih murah itu. Makanya, ini harus diseragamkan terlebih dahulu. Saya dan teman-teman berhenti dulu di sini [Matesih],” kata salah satu sopir bus, Sunarto, 55, saat ditemui wartawan di Terminal Matesih, Karanganyar, Sabtu.
Hal senada dijelaskan sopir bus lainnya, Nardi, 57. Dirinya berharap seluruh kru bus di Karanganyar dapat menetapkan tarif secara seragam agar tidak menyebabkan kecemburuan.
“Kalau perbedaan tarif ini terus dibiarkan, akan muncul masalah seperti ini terus,” katanya.