SOLOPOS.COM - Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pencinta Alam Se-Eks Karesidenan Surakarta (Forpalas) menggalang bantuan dana untuk korban bencana meletusnya Gunung Kelud, di CFD Solo, Minggu (16/2). (Himawan Ardhi Ristanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Bencana meletusnya Gunung Kelud menarik simpati banyak kalangan, tak terkucuali elemen mahasiswa dan pelajar. Momentum Car Free Day (CFD) Kota Solo, Minggu (16/2/2014), menjadi ladang mengumpulkan dana bantuan bagi korban bencana alam tersebut.

Bermodalkan kardus, receh demi receh dikumpulkan Forum Pencinta Alam Se-ekskaresidenan Surakarta (Forpalas), semata-mata atas nama kemanusiaan dan suka rela meringankan korban bencana. Kelompok yang terdiri atas 3 elemen, yakni mahasiswa pencinta alam (mapala), siswa pencinta alam (sispala), dan freelancer pencinta alam terjun di tengah-tengah lautan manusia di CFD Solo itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Pelaksana Peduli Bencana Forpalas Arif Rahman Hakim saat ditemui Solopos.com, mengatakan penggalangan dana itu untuk dikirimkan ke korban bencana meletusnya Gunung Kelud di Kediri. Tak ada target bantuan yang dikumpulkan, tetapi dana yang dihimpun dari masyarakat akan disalurkan untuk korban bencana khususnya di Posko Pare, kediri.

“Sudah ada tim kami mendirikan posko di Pare, Kediri. Kami di sini mencari donasi untuk diberikan bahan bantuan. Tentu bantuan berdasarkan kebutuhan pengungsi berdasarkan koordinasi dengan posko lapangan, bisa sembako, bisa obat-obatan tergantung posko lapangan,” terangnya.

Dia juga mengungkapkan di Posko Induk Forpalas di markas Rechta Mahupala Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sudah terkumpul pula baju layak pakai dan obat-obatan. “Kami akan menghinpun dari hari ini [kemarin] hingga Selasa [18/2]. Bantuan yang dikumpulkan langsung dikirimkan,” terang orang yang mengkoordinasi sekira 50 orang pencinta alam di CFD ini.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Alaqsa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo juga menggelar aksi serupa. Sekretaris Jenderal KAMMI Alaqsa, Raditya Rahman Wahid, mengatakan pihaknya menerjunkan 20 relawan untuk menghimpun donasi. Tim dibagi dalam dua grup yakni grup putra berjalan dari Sriwedari hingga Gladak. Sebaliknya grup putri bergerak dari Sriwedari hingga Solo Grandmall. “Kami di sini [CFD] menargetkan satu Rp1.000.000, bila tak tercapai akan diteruskan hingga Rabu [19/2]. Rencana kami kumpulkan dan kirimkan sendiri, kalau engga bisa kami salurkan melalui lembaga relawan,” terangnya.

Langkah yang sama juga dilakukan sejumlah elemen yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Abdul Rahman, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS, mengatakan aksi ini merupakan inisiasi bersama BEM se-UNS, sehingga sembilan BEM fakultas pun turut serta. Diungkap dia, tak hanya BEM, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-UNS, UKM, dan Pers Mahasiswa juga turut serta.

“Kami ada 50 relawan, penggalangan dana dilakukan di dua titik yakni di CFD dan di Stadion Manahan Solo. Kami akan salurkan bantuan ke salah satu lembaga resmi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan,” terang Abdul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya