Soloraya
Sabtu, 15 Februari 2014 - 05:30 WIB

DAMPAK LETUSAN KELUD : Stok Kosong, Harga Masker di Solo Naik Rp500

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Solopos.com, SOLO—Persediaan masker di sejumlah apotek dan toko modern di beberapa wilayah di Solo terbatas. Bahkan beberapa apotek terpaksa menaikkan harga masker Rp500 karena distributor menaikkan harga Rp5.000 per kotak.

Letusan Gunung Kelud menyebabkan debu vulkanis beterbangan. Kondisi itu memaksa mayoritas orang mengenakan masker melindungi saluran pernafasan.

Advertisement

Kondisi itu membuat barang yang jarang dicari menjadi primadona. Hasil pantauan Espos di salah satu toko modern di Jl. Ronggowarsito, tidak ada persediaan masker. Salah seorang karyawan toko, Aulia menuturkan sebanyak 16 pak masker berisi 3 buah masker di setiap pak ludes diborong pembeli beberapa saat setelah membuka pintu toko. Aulia mengaku tidak tahu kapan pasokan masker datang.

“Ada 16 pak diborong seorang pembeli sejak pagi tadi. Beberapa menit setelah buka sekitar jam 07.00 WIB. Saya kurang tahu kapan pasokan datang lagi,” kata Aulia saat ditemui Espos di sela-sela melayani pembeli, Jumat (14/2).

Sedikit berbeda terjadi di sejumlah apotek di daerah Jajar dan Kleco. Salah satu apotek di daerah Jajar, Apotek Amal Sehat, masih melayani pembeli yang datang silih berganti. Mereka membeli 5-20 masker setiap orang. Seperti disampaikan salah satu pembeli, Yani, 19.

Advertisement

Dia membeli 10 masker sebagai persediaan karena kesulitan mendapatkan masker. Dia mengaku sudah mendatangi beberapa toko modern dan apotek tetapi nihil. “Susah cari masker. Mumpung ada, sekalian beli banyak,” kata dia saat ditemui Espos usai membeli masker.

Salah satu karyawan Apotek Amal Sehat, Mila, mengungkapkan sudah menjual 45 kotak masker hingga pukul 13.00 WIB. Padahal dia hanya mampu menjajakan satu kotak masker pada hari biasa. Mila menuturkan sudah memesan satu kardus isi 40 kotak masker.

Namun harga satu kotak masker naik Rp5.000 dari Rp25.000-Rp30.000. Oleh karena itu dia mengaku ikut menaikkan harga dari Rp1.000-Rp1.500. Mila juga mengaku membeli masker dari distributor lain demi menjaga persediaan masker selama satu pekan.

Advertisement

“Kami menambah stok. Kalau stok itu juga habis ya pasrah saja. Saya terpaksa ambil dari pemasok lain untuk stok. Kondisi ini pasti lama. Saya takut kalau enggak punya stok malah habis di pasar,” ujar Mila saat ditemui Espos di sela-sela melayani pembeli.

Tidak jauh beda dialami Apotek Sendang Mulyo di daerah Kleco. Salah satu karyawan apotek, Mukti, menjelaskan hanya menyediakan 10-20 kotak masker.

Dia menceritakan kesulitan mendapatkan pasokan. Kalaupun ada maka barang terbatas dan harga naik dari Rp45.000-Rp50.000. Oleh karena itu, dia terpaksa menaikkan harga masker dari Rp1.500-Rp2.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif