SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Bus Kota (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO–Gelombang protes dari awak bus pascapengoperasian Batik Solo Trans (BST) koridor dua belum juga berakhir. Kali ini seratusan awak bus memprotes trayek koridor 8 yang disebut mengurangi jumlah penumpang mereka.

Seratusan bus pedesaan tersebut berasal dari enam perusahaan otobus (PO) jurusan Boyolali-Solo dan Karanggede-Solo. Enam PO itu yakni Tulus Rapi, Budi Rahayu, Budi Jaya, Jaya Putra, Putra Jaya dan Setio Rini. Mereka mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Selasa (4/3/2014).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sejumlah sopir bus pedesaan yang ditemui solopos.com, di lokasi mengatakan sekitar 34 unit bus mendatangi kantor Dishubkominfo, sebagian lagi memilih ngandang dan sebagian yang lain masih tetap melayani penumpang. Di sisi lain, lantaran diprotes bus pedesaan itu, sejumlah bus koridor 8 memilih menghentikan operasionalnya. Mereka turut memarkir busnya di depan Kantor Dishubkominfo.

Ketua Paguyuban PO Tulus Rapi, Gandung Sutiyanto mewakili bus pedesaan menyatakan keberatan dengan trayek baru koridor 8. “Kami merasa dirugikan, sebelum di demo angkot [angkutan kota] itu, koridor 8 dari arah Tugu Manahan ke barat menuju Colomadu, sesudah trayek baru mereka jadi pindah jalur lewat arah yang sama dengan bus pedesaan. Malah sekarang stiker Colomadu ditutupi kertas, jadi tak terlihat,” jelas dia.

Gandung merasa sebelumnya tak pernah ada sosialisasi terkait perubahan rute koridor 8.  “Dishubkominfo kok tidak koordinasi dengan kami. Tahu-tahu rute berubah sejak Minggu (2/3). Kami menuntut Dishubkominfo mengembalikan koridor 8 ke jalur yang dahulu. Pendapatan kami berkurang drastis, masak bus pedesaan dibandingkan bus Damri yang ada AC-nya,” tegas Gandung.

Di sisi lain, Manajer Usaha Perum Damri Solo, Sentot Bagus yang mengoperasikan bus koridor 8 menyatakan perubahan jalur dilakukan menyusul aksi demo yang dilakukan awak angkuta.

“Kami menghormati rute yang diberikan Dishub, kami sama saja selama ini tidak bisa setoran saat menjalani rute baru itu,” kata dia. Saat ini, urai Sentot, koridor 8 diawaki 12 unit bus.

“Jumlah itu nanti berkurang 3 karena akan ada pengecekan standar untuk dijadikan BST,” imbuh Sentot.

Seusai mendengarkan keluhan dari awak bus pedesaan, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Indarjo meminta tenggat waktu sampai hari Minggu (9/3/2014) untuk menyusun trayek baru.

“Intinya kami menampung semua keluhan dari apa yang terjadi di lapangan. Untuk sementara kami minta diberi waktu tiga hari sampai paling lambat hari Minggu, untuk menyusun trayek lagi. Selama waktu berjalan, kami juga minta bus pedesaan untuk
sementara memperbolehkan koridor 8 melintas di jalur yang ada saat ini,” jelas Indarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya