SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Dana desa Klaten diharapkan bisa digunakan untuk mengembangkan desa wisata.

Solopos.com, KLATEN – Pengelolaan desa wisata di Klaten diakui belum maksimal. Saat ini, baru sekitar lima desa wisata yang bisa berkembang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Terkait hal itu, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) meminta pemerintah desa bisa memaksimalkan penggunaan dana desa guna mengembangkan potensi desa wisata.

Kepala Disbudparpora Klaten, Joko Wiyono, mengatakan pembentukan desa wisata berdasarkan inisiatif dari warga. Pemkab hanya bersifat melakukan pendampingan.

Soal dukungan dana guna pengembangan desa wisata, Joko mengatakan saat ini anggaran untuk dinas terbatas.

“Saat ini anggaran yang ada di dinas terbatas. Semua tercurah ke desa. Makanya, dengan dukungan dana desa, kami mengharapkan dengan dana itu bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kepariwisataan di desa,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya akhir pekan lalu.

Kabid Pariwisata Disbudparpora, Purwani, juga mengatakan desa diharapkan bisa memberdayakan potensi yang ada untuk pengembangan wisata dan sumber pendanaan dari dana desa.

“Pengembangan desa wisata itu sebenarnya berdasar dari niat masing-masing desa. Dinas hanya memfasilitasi. Masing-masing desa wisata memiliki potensi apalagi saat ini didukung dengan dana desa. Saya kira untuk persoalan dana, desa tidak mengalami kesulitan,” urai dia.

Berdasarkan data di Disbudparpora, ada lima desa yang sudah mampu mengembangkan wisata di desa mereka dengan potensi mulai dari alam hingga kerajinan.

Desa itu yakni Kebondalem Kidul, Prambanan; Ponggok, Polanharjo; Melikan, Wedi; Jarum, Bayat, dan Desa Duwet, Ngawen. Sementara itu, desa wisata yang bisa berkembang di Klaten ada sekitar 32 desa.

Kepala Desa Bugisan, Prambanan, Heru Nugroho, menyatakan siap mengembangkan desa wisata. Pengembangan desa wisata memiliki potensi pendapatan besar tak hanya untuk desa juga untuk kesejahteraan warga.

Ia menjelaskan sudah melakukan persiapan untuk mencanangkan Desa Bugisan menjadi desa wisata yang di-launching resmi pada Februari 2016.

“Selama ini sebenarnya pengembangan pariwisata desa sudah berjalan. Sudah ada wisatawan dari dalam maupun luar negeri sudah datang ke desa kami,” katanya, Minggu (24/1/2016).

Desa Bugisan memiliki potensi wisata unggulan yakni Candi Bugisan. Pengelolaan potensi wisata cagar budaya itu bakal dibungkus dengan kegiatan seni seperti jathilan, srandul, dan lesung.

Guna pengembangan itu, rencananya setiap grup kesenian di desa setempat mendapat dana insentif bersumber dari dana desa senilai Rp5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya