SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendapatan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Dana Ddesa Wonogiri 2016 meningkat pesat ketimbang tahun ini.

Solopos.com, WONOGIRI – Sebanyak 251 desa di Wonogiri akan digelontor Rp155 miliar dari pemerintah pusat pada tahun 2016. Jumlah tersebut jauh lebih besar dari anggaran dana desa tahun 2015 ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut rencana anggaran tersebut akan difokuskan untuk penanganan kekeringan di masing-masing desa. Kabag Pemdes Wonogiri, Sriyono, mengatakan jumlah anggaran dana desa untuk 2015 saja hanya sekitar Rp69 miliar.

“Jadi untuk tahun 2016 nanti memang meningkat cukup besar. Untuk itu kami berharap setiap desa nanti dapat mengalokasikan anggaran dari dana desa tersebut untuk mengatasi persoalan kekeringan di wilayahnya masing-masing,” kata dia saat dihubungi, Minggu (8/11/2015).

Hal tersebut karena hampir semua wilayah di Wonogiri selalu terdampak musim kemarau. “Dana itu mungkin dapat untuk membangun bak penampungan, pipanisasi, pengadaan pompa air untuk menyedot air dari sumber air dan sebagainya,” kata dia.

Selain itu ada hal-hal lain yang menjadi fokus penggunaan anggaran tersebut. Di antaranya adalah untuk masalah infrastruktur, kesehatan, pertanian dan kemiskinan.

Di sisi lain, pemkab akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan penggunaan dana desa. Hal itu dilakukan agar dana desa dapat terserap dengan baik dan jauh dari penyimpangan.

“Pada 2016 nanti kan tiap desa rata-rata akan menerima sekitar Rp600 juta. Pendampingan terus kami lakukan,” kata dia.

Sementara itu menurut Kepala Desa Jimbar, Pracimantoro, Sutrisno, pendampingan dan bimbingan teknis untuk pengelola dana desa sangat dibutuhkan.

“Selama ini bimbingan sudah ada. Pengelolaan dana desa pada 2015 juga sudah cukup baik. Namun begitu pada 2016 nanti diharapkan pendampingan tetap ada, sebab jumlah anggarannya juga banyak bertambah,” kata dia.

Terkait rencana pemkab agar sebagian dana desa dapat digunakan untuk mengatasi kekeringan, dia mengaku sangat setuju. Seperti diketahui wilayah Pracimantoro merupakan salah satu wilayah yang selalu terdampak kekeringan.

Meskipun di desanya saat ini sudah ada program pamsimas, namun kebutuhan air untuk pertanian masih sangat dibutuhkan. “Untuk itu kami akan fokuskan untuk itu dan infrastruktur,” kata dia.

Sedangkan Pemerintah Desa Songbledeg, Paranggupito, sudah berencana untuk menghidupkan kembali program pemenuhan kebutuhan air bersih yang sudah lama terhenti.

“Kami sudah inventarisir sumber air yang ada tapi sudah tidak diberdayakan. Kami akan coba berdayakan lagi dengan dana desa. Tapi tentunya juga menunggu kesepakatan masyarakat. Dua pekan kedepan kami akan membahas dengan masyarakat tentang apa saja yang dibutuhkan,” kata Kepala Desa Songbledeg, Sutoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya