SOLOPOS.COM - Desain Masjid Sriwedari. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO–Penganggaran dana hibah Rp3 miliar untuk Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari Solo di APBD 2024 mendapat apresiasi banyak pihak.
Tidak terkecuali Pembina Forum Komunitas Sriwedari (Foksri), BRM Kusumo Putro, saat memberikan komentarnya kepada Solopos.com, Rabu (8/11/2023). Dia berharap penganggaran itu menjadi sinyal segera dilanjutkannya pembangunan Masjid Sriwedari.
“Semoga pembangunan Masjid Sriwedari segera dilanjutkan dan diselesaikan Pemkot Solo,” harap dia.
Kusumo khawatir kondisi Masjid Sriwedari mengalami kerusakan setelah pembangunannya mandek tiga tahun terakhir. Apalagi selama itu tidak ada perawatan fisik.
Padahal awalnya Masjid Sriwedari digadang-gadang Pemkot Solo bakal menjadi destinasi wisata religi baru dan ikon Kota Bengawan. Namun yang terjadi pembangunan masjid itu mandek sejak 2020 dan mangkrak hingga sekarang ini. “Saya prihatin sekali dengan kondisi ini,” papar dia.
Sebagai warga Solo, Kusumo merasa sedih dan miris melihat kondisi Masjid Sriwedari saat ini. Namun dengan sudah adanya alokasi anggaran hibah Rp3 miliar untuk Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari pada 2024, dia berharap pembangunan Masjid Sriwedari dilanjutkan.
“Semoga impian warga Solo untuk memiliki satu lagi masjid yang megah, indah, elok dan membanggakan, dapat segera terwujud,” imbuh dia.
Kusumo yang hampir setiap hari di kawasan Sriwedari, mengagumi desain Masjid Sriwedari yang dilengkapi menara raksasa sangat tinggi.
Bahkan menara itu dia perkirakan paling tinggi di wilayah Jateng. Arsitektur bangunan Masjid Sriwedari memadukan gaya klasik Jawa era Mataram dengan arsitektur modern. Bangunan itu berpadu apik dengan kawasan Sriwedari yang rindang pepohonan dan sejuk.
Secara arsitektur, Masjid Sriwedari dipengaruhi gaya Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kudus, Masjid Lasem, dan Masjid Agung An-Nur Pekanbaru Riau. Letaknya yang strategis di tengah kota, akan membuat Masjid Sriwedari dikunjungi banyak wisatawan.