Soloraya
Senin, 23 November 2015 - 16:40 WIB

DANA HIBAH SOLO : Pemkot Solo Pastikan Dana Museum Radya Pustaka Cair

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Radyapustaka Solo (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Dana hibah Solo, Pemkot memastikan dana hibah Museum Radya Pustaka cair.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan dana operasional Museum Radya Pustaka termin III tahun ini tetap dicairkan. Pencairan anggaran tersebut untuk mendukung kelancaran operasional museum tertua di Indonesia.

Advertisement

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo Budi Yulistianto mengatakan dana operasional Museum Radya Pustaka Solo akan dicairkan meski Komite museum belum mengembalikan dana Rp50 juta.

Dana Rp50 juta sebelumnya telah digunakan untuk membiayai event Sura Bulan Kabudayan. Namun penggunaan dana tersebut menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan harus dikembalikan. Sesuai catatan BPK, dana hibah Pemkot ke Museum Radya Pustaka hanya diperbolehkan untuk operasional museum.

“Jadi ketika ada temuan ya memang harus dikembalikan. Tapi bukan berarti kalau belum dikembalikan, dana operasional tidak bisa cair,” kata Budi ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (23/11/2015).

Advertisement

Budi mengatakan mekanisme pencairan sama seperti biasanya, yakni komite museum mengajukan proposal dana operasional museum. Namun, Budi kembali mengingatkan kepada pengelola Museum Radya Pustaka agar dana tidak boleh digunakan selain untuk operasional museum. Event kebudayaan, seperti Sura Bulan Kebudayan sudah menjadi tanggungan Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar).

Ketua Komite Museum Radya Pustaka Purnomo Subagiyo sebelumnya meminta kepastian pencairan anggaran operasional Museum Radya Pustaka termin III tahun ini. Purnomo mengatakan berencana menutup museum jika anggaran operasional tak kunjung cair. Komite sendiri tidak mungkin mengandalkan anggaran dari tiket masuk museum.

“Kalau sampai Desember anggaran operasional tidak bisa dicairkan, tidak menutup kemungkinan  museum akan ditutup,” jelas dia.

Advertisement

Purnomo mengaku molornya pencairan anggaran menyebabkan operasional museum terhambat, termasuk membayar gaji karyawan. Subagyo mengaku telah melaporkan belum dicairkan dana hibah termin III ke Penjabat (Pj.) Wali Kota Budi Suharto. Mestinya, dana hibah tersebut dicairkan sejak Oktober lalu. Pencairan dana hibah dilakukan setelah pihak pengelola Museum Radya Pustaka menyerahkan laporan pertanggungjawaban (LPj) penggunaan dana ke Pemkot. Sementara ini, Purnomo mengatakan dana operasional museum ditanggung karyawan dan para pengurus komite.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif