Soloraya
Jumat, 3 Mei 2013 - 16:15 WIB

Dana Minim, Ribuan Lansia Sragen Tak Kebagian ASLU

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mulyani, 80, perempuan lanjut usia (lansia) asal Dusun Kedung Kancil, Desa Brojol, Kecamatan Miri, ini hidup sebatang kara di rumahnya. Belas kasihan tetangga dan beberapa saudara jauhnya menjadi penopang hidupnya. Foto diambil Rabu (3/5/2013). (Ika Yuniati/JIBI/SOLOPOS)


Mulyani, 80, perempuan lanjut usia (lansia) asal Dusun Kedung Kancil, Desa Brojol, Kecamatan Miri, Sragen ini hidup sebatang kara. Belas kasihan tetangga dan beberapa saudara jauhnya menopang hidupnya. Foto diambil Rabu (3/5/2013). (Ika Yuniati/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN--Sekitar 1.900 lanjut usia (lansia) non-produktif di Kabupaten Sragen tak kebagian dana Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLU).

Advertisement

Hingga saat ini, Dinas Sosial (Dinsos) pemerintah setempat baru mampu mengkover sekitar 92 lansia non-produktif, padahal jumlah Lansia di Bumi Sukowati itu mencapai 2.000 orang.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial (Yanresos) Dinsos Sragen, Dwi Isunaryono, Jumat (3/5/32013) mengatakan dana ASLU 92 lansia tersebut berasal dari sumber yang berbeda. Dana untuk 20 lansia di Kecamatan Jenar berasal dari APBD II, sedangkan dana untuk 78 lansia lainnya bersumber dari APBN.

Menurut Dwi, sejumlah warga yang mendapatkan jatah ASLU itu harus kategori miskin dan tua renta yang memang sudah tak produktif. Penerima ASLU mendapatkan bantuan senilai Rp200.000 per bulan hingga meninggal dunia.

Advertisement

“Sisanya akan kami usahakan dengan bekerja sama dengan CSR [Corporate social responsibility]. Meskipun saat ini belum ada CSR yang benar-benar konsentrasi untuk memberikan bantuan,” tambah Dwi.

Selain 1.900-an orang itu, di Sragen juga masih ada sekitar 6.900 lansia produktif yang juga belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dari sebanyak 7.063 lansia produktif di Sragen, baru sekitar 150 orang yang mendapatkan bantuan dari APBD I berupa dana stimulan sekitar Rp500.00-Rp1,5 juta per tahun.

Dana stimulan itu diberikan secara cuma-cuma agar digunakan sebagai modal usaha bagi para lansia tersebut. “Memang belum semuanya terkover. Tahun lalu juga demikian, hanya sedikit yang diberi dana bantuan. Karena memang anggaran yang disediakan enggak mencukupi,” tukas Dwi.

Advertisement

Dwi menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sragen melakukan kerja sama dengan Universitas Slamet Riyadhi (Unisri) Solo untuk menyusun proyek pelayanan terhadap lansia. Dalam penyusunan proyek pelayanan bagi lansia itu, Dinsos Sragen dan Unisri membuat semacam pemetakan masalah guna mendapatkan solusi dari beberapa permasalahan lansia yang mereka hadapi. Hingga saat ini proyek itu masih pada tahap pembahasan.

“Kalau proyeknya nanti sudah selesai kami susun dan tahu hasil analisisnya, kami akan segera bertindak,” tegasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif