Soloraya
Jumat, 4 Maret 2022 - 15:37 WIB

Dana Pembangunan Factory Sharing di Gemolong Melonjak 2 Kali Lipat

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menkop UKM, Teten Masduki (tengah) bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meninjau lahan factory sharing di Dukuh Godegan, Kragilan, Gemolong, Sragen, Selasa (28/9/2021). (Solopos-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen akan merealisasikan pembangunan factory sharing pada tahun 2022 ini. Anggaran yang disiapkan jauh lebih besar ketimbang dari yang direncanakan tahun lalu.

Pemkab mengalokasikan R30,6 miliar untuk membangun facotry sharing atau rumah produksi bersama yang berlokasi di Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong ini. Anggaran Rp30,6 miliar ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2022. Tahun lalu, mereka mengestimasi pembangunan facatory sharing ini hanya akan menelan Rp13 miliar.

Advertisement

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, pada 28 September 2021 datang berkunjung ke Desa Kragilan untuk melihat kesiapan Pemkab Sragen terkait pembangunan factory sharing tersebut. Factory sharing ini dikhususkan untuk memproduksi mebel dan furnitur yang menjadi salah satu produk unggulan Sragen.

Baca Juga: Factory Sharing di Gemolong Sragen Dibangun Tahun Ini, Dananya Rp30,6 M

Pemerintah melihat factory sharing ini menjadi solusi untuk meningkatkan mutu produk mebel dan furnitur di Sragen, terutama di Gemolong yang menjadi sentra UKM mebel dan furnitur. Mengusung konsep kolaborasi, keberadaan factory sharing ini diharapkan bisa menekan biaya produksi sehingga meningkatkan daya saing. Ini karena biaya produksi tidak ditanggung sendiri oleh tiap pelaku UKM, namun disangga bersama-sama.

Advertisement

Teten Masduki berharap standar mutu produk mebel yang dihasilkan dari factory sharing di Gemolong ini bisa setara standar industri. Di factory sharing ini proses produksi mulai dali pengolahan kayu, pengeringan, hingga proses setengah jadi dikerjakan dengan standar tinggi.

“Mengingat furnitur merupakan salah satu produk unggulan ekspor, standardisasi produk sangat penting. UMKM bisa kolabroasi di sana (factory sharing) bersama-sama yang dikelola oleh koperasi sehingga produk UMKM punya kualitas yang tidak kalah dengan industri,” terang Teten, kala itu, seperti dikutip dari sragenkab.go.id.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif