SOLOPOS.COM - SDN di Tlogowatu, Kemalang, yang menjadi lokasi kampus 2 atau kelas jauh SMAN 1 Karangnongko, Klaten. Foto diambil Senin (17/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten tengah berburu lahan untuk pembangunan SMA negeri di wilayah Kemalang. Anggaran untuk pembangunan SMA baru itu sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jateng.

Saat ini, Pemkab terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng untuk realisasi pembangunan SMA di wilayah Kecamatan Kemalang. Pemkab diminta menyiapkan lahan untuk pendirian sekolah di wilayah lereng Gunung Merapi itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, menjelaskan sudah ada koordinasi dengan Pemprov Jateng karena kewenangan sekolah tingkat SMA/SMK berada di provinsi.

“Prinsipnya provinsi siap membangun [SMA di Kemalang] cuma kami diminta menyiapkan lahan. Oke, kami menyiapkan lahan. Teman-teman segera cek lahan mana, dipastikan yang siap dipakai dan segera diinformasikan ke provinsi,” kata Jajang saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (7/8/2023).

Jajang menjelaskan Pemprov siap membangun gedung SMA di Kemalang, Klaten, selama ada lahan. Dia mengatakan tak jadi soal jika pengadaan tanah diserahkan ke Pemkab lantaran hal itu untuk kepentingan masyarakat.

Mengenai anggaran untuk pengadaan lahan tersebut, Jajang menjelaskan juga sudah ada. Ada tanah aset Pemkab di wilayah Kecamatan Ngawen yang terkena proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Nilai ganti rugi tanah yang diterima Pemkab untuk tanah itu sekitar Rp4 miliar.

Namun, sesuai ketentuan tanah pemerintah yang kena tol harus dicarikan tanah pengganti. “Sebelumnya untuk mencari tanah pengganti kami minta ditunda dulu karena menunggu perkembangan yang SMA ini,” kata Jajang.

Cari Lahan 10.000 Meter Persegi

Sesuai ketentuan minimal lahan yang harus disiapkan untuk pembangunan SMA negeri di Kemalang, Klaten, seluas 6.500 persegi. Pemkab mengupayakan mencari lahan seluas 10.000 meter persegi. Soal lokasi lahan yang tepat, Jajang menjelaskan masih berkoordinasi dengan wilayah setempat.

“Kami segera koordinasi dengan wilayah, tanah mana yang representatif dibeli untuk pendirian sekolah. Biar tahun depan bisa untuk sekolah,” kata dia.

Kepala Desa (Kades) Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Suprat Widoyo, mengatakan Pemprov Jateng menyatakan kesiapan untuk membangun gedung sekolah di wilayah Kemalang. Namun, Pemkab diminta untuk menyiapkan lahan guna pendirian gedung sekolah tersebut.

Soal potensi lahan yang siap digunakan untuk pendirian SMA di Kemalang, Suprat mengatakan ada tanah warga di wilayah Tlogowatu yang siap dibeli untuk didirikan sekolah.

Sebelumnya, Pemdes Tlogowatu menyiapkan tanah kas desa untuk pembangunan SMA negeri di Kemalang, Klaten. Namun, hal itu tak bisa dilakukan lantaran terbentur regulasi. Tanah kas desa tak bisa dihibahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kemalang sejak lama memimpikan ada sekolah tingkat SMA/SMK di wilayah mereka. Sekolah tingkat SMA/SMK terdekat dengan wilayah Kecamatan Kemalang yakni SMAN 1 Karangnongko.

Kelas Jauh SMAN 1 Karangnongko

Lantaran terbentur jarak pada zonasi PPDB serta kuota terbatas, tak sedikit anak asal Kecamatan Kemalang termasuk Desa Tlogowatu tidak bisa diterima di SMAN tersebut.

Lalu muncul inisiatif untuk mengusulkan ada kelas jauh SMAN 1 Karangnongko di wilayah Kemalang sembari mengusulkan pembangunan SMA di wilayah kecamatan lereng Gunung Merapi tersebut. Inisiatif membuat kelas jauh itu mendapatkan restu.

Dua ruangan di SDN 1 Tlogowatu dimanfaatkan untuk kelas jauh dan menjadi kampus 2 SMAN 1 Karangnongko sejak 2021. Para siswa di kelas jauh itu berasal dari wilayah Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali yang berada di wilayah perbatasan dengan Klaten.

Namun, hanya ada dua ruang kelas yang bisa dimanfaatkan di SDN 1 Tlogowatu untuk kelas jauh SMAN 1 Karangnongko. Sementara tiap tahun jumlah siswa di kelas jauh itu bertambah dengan siswa baru.

Hingga pada awal tahun ajaran baru ini sebagian siswa tak bisa tertampung di kelas jauh lantaran tak ada ruang. Alhasil, sebagian siswa kelas jauh kini menempati aula Balai Desa Tlogowatu yang difungsikan sebagai ruang kelas.

“Untuk kelas X menumpang di aula balai desa. Sementara kelas XI di SDN 1 Tlogowatu,” kata Suprat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya