SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Solopos.com)--Masih banyaknya fasilitas sekolah di Karanganyar yang rusak, tak lepas dari anggaran dana perbaikan fasilitas sekolah itu. Namun, perbaikan fasilitas itu sejenak harus tertunda karena APBD Karanganyar banyak terserap untuk menggaji pegawai negeri sipil (PNS).

Anggota DPRD Karanganyar, Romdloni, yang juga membidangi pendidikan (Komisi VI) mengatakan, untuk perbaikan fasilitas fisik sekolah, memang masih ada. Namun, jumlahnya tidak banyak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Banyak anggaran yang terserap untuk membayar gaji dan sertifikasi guru. Untuk sertifikasi guru pada 2011 ini saja mencapai Rp 57 miliar. Sedangkan yang non sertifikasi mencapai Rp 37 miliar,” ujar Romdloni, Sabtu (2/4).

Apalagi, kata dia, mulai tahun ini sebanyak 70 persen anggaran untuk pendidikan digunakan untuk pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan 30 persen untuk perbaikan fisik. Kendati demikian, untuk fasilitas sekolah yang rusak memang ada skala prioritas. Fasilitas sekolah yang rusak berat dan yang diakibatkan oleh bencana alam, akan didahulukan.

Selain itu, sambungnya, dari tahun ke tahun sekolah yang mengalami perbaikan selama ini hanya untuk SD. Sedangkan perbaikan fasilitas untuk SMP, belum maksimal. “Banyak SMP di Karanganyar yang sejak berdiri hingga sekarang belum ada perbaikan secara total. Perbaikan baru sebatas tambal sulam saja,” ujar Romdloni. Jika tanpa bantuan dari pemerintah pusat berupa dana alokasi khusus (DAK) pendidikan, perbaikan itu tidak akan berhasil.

fas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya