SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana bansos (JIBI/Solopos/Reuters)

Dana PSKS Wonogiri sudah dibagikan. Lima warga Desa Songbledeg mengembalikan uang yang diterimanya lantaran merasa tak layak.

Solopos.com, WONOGIRI — Lima warga Desa Songbledeg, Kecamatan Paranggupito, mengembalikan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang menjadi jatah mereka untuk Januari 2015-Maret 2015.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kelima warga itu merasa tak layak menerima bantuan tersebut karena mampu secara ekonomi. Kepala Desa Songbledeg, Sutoto, tidak hafal nama-nama warga yang mengembalikan dana PSKS itu maupun alamat mereka. Data itu ada pada Seksi Kesra Desa Songbledeg. Namun, hingga Minggu (19/4/2015) sore, Kasi Kesra Desa Songbledeg tak berhasil dihubungi.

Sutoto mengatakan total dana yang dikembalikan oleh lima warga itu Rp3 juta. “Kami mengapresiasi kelima orang itu karena telah mengembalikan bantuan PSKS. Total uang yang dikembalikan senilai Rp3 juta,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, di Balai Benih Padi Selogiri, Jumat (17/4/2015).

Dia mengatakan penerima bantuan PSKS di Kecamatan Paranggupito tersebar di delapan desa, salah satunya Desa Songbledeg. Penerima bantuan PSKS itu di delapan desa ada 2.110 rumah tangga sasaran (RTS).

“Pencairan bantuan PSKS di Paranggupito dilakukan pada 11, 12, dan 13 April 2015. Di desa kami pencairannya 13 April 2015,” ujar Sutoto.

Dia menjelaskan alasan mereka mengembalikan bantuan itu karena merasa mampu sehingga tidak layak menerima bantuan. Bantuan PSKS itu selanjutnya langsung diberikan kepada warga miskin (gakin) lain yang tidak mendapatkan bantuan.

Jumlah gakin di Desa Songbledeg yang tidak mendapatkan bantuan PSKS ada belasan orang. “Kami menyarankan kelima orang tetap mengambil bantuan itu. Setelah bantuan diambil langsung diberikan kepada gakin yang tidak mendapatkan bantuan,” papar dia.

Sutoto memastikan pengalihan bantuan itu dijamin tepat sasaran karena sebelumnya pemerintah desa sudah menyurvei gakin. Dia meminta warga lainnya yang merasa mampu agar mengembalikan bantaun itu dan memberikannya kepada warga yang lebih layak menerimanya.

“Kami meyakini masih banyak warga mampu yang menerima bantuan. Harapannya mereka juga mau mengembalikan bantuan itu,” ujar dia.

Sutoto menyayangkan bantuan PSKS tahun ini masih menggunakan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data itu sudah tidak akurat.

“Kami menemukan warga yang meninggal dunia masih tercatat sebagai penerima bantuan. Warga yang sudah pindah domisili juga masih tercatat sebagai penerima bantuan di desa kami. Kami tidak ingin menjadi sasaran kemarahan warga yang tidak dapat bantuan,” kata dia.

Camat Paranggupito, Haryanto, mengaku belum mendapatkan laporan adanya lima warga yang mengembalikan bantuan PSKS. “Pengembalian itu wajar karena data penerima bantuan warga miskin itu hasil pendataan 2011. Jika langkah baik kelima warga itu diikuti warga lainnya, ya saya senang,” kata dia.

Koordinator PSKS Kantor Pos Wonogiri, Moch. Angsori, juga belum menerima informasi mengenai warga yang mengembalikan dana PSKS. Namun ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Kami hanya sebagai penyalur bantuan. Kalau ada yang mengembalikan lalu dibagikan kepada warga lain yang lebih layak menerima, saya kira tidak masalah,” jelas Angsori.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya