SOLOPOS.COM - Belasan anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Regional Solo menggelar aksi damai di kantor KSP Sejahtera Bersama di Jl Adi Sucipto, Manahan, Banjarsari, Solo, Selasa (30/11/2021). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Nasib 8.000 nasabah Koperasi Simpan Pinjam atau KSP Sejahtera Bersama di Soloraya terkatung-katung lantaran sudah 1,5 tahun lebih dana mereka belum juga dicairkan oleh pengurus koperasi. Total dana anggota koperasi di Soloraya mencapai Rp460 miliar dari sekitar 8.000 nasabah tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (4/11/2022), para nasabah koperasi tersebut mempertanyakan pencairan uang mereka sejak awal masa pandemi Covid-19. Namun, hingga kini tak kunjung ada kejelasan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bahkan, para anggota koperasi di sejumlah daerah melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KSP Sejahtera Bersama di wilayah Soloraya. Lantaran tak kunjung cair, banyak anggota koperasi yang melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.

Apalagi, dana yang terhimpun dari nasabah koperasi se-Indonesia hingga triliunan rupiah. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menetapkan dua pengurus KSP Sejahtera Bersama sebagai tersangka dugaan penggelapan dana nasabah koperasi.

Mereka diduga melakukan penipuan dan penggelapan dana nasabah senilai kurang lebih Rp249 miliar. Nasabah KSP Sejahtera Bersama Solo, Totok Suprianto, mengatakan para nasabah dijanjikan pengembalian dana melalui skema penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Baca Juga: KSP Sejahtera Bersama Solo Lagi-Lagi Gagal Bayar Simpanan Anggota

Skema pembayaran dana diawali pada Juli 2021. Ada 10 skema mulai Juli 2021 hingga 2025. Saat ini sudah masuk skema ketiga, namun banyak nasabah KSP Sejahtera Bersama di Soloraya yang belum menerima uang sepeser pun.

“Lantas bagaimana nasib nasabah yang telah memasukkan dana ratusan juta rupiah. Bahkan, ada yang sampai miliaran rupiah. Total nasabah di Soloraya sekitar 8.000 orang. Kalau se-Indonesia bisa di atas 50.000 orang,” katanya saat ditemui Solopos.com di Mayang, Gentan, Sukoharjo, Kamis (3/11/2022).

Beri Deadline Desember 2022

Teo, sapaan akrabnya, menyampaikan total dana yang disimpan di koperasi senilai kurang lebih Rp1,2 miliar. Sebagian uang tersebut merupakan dana talangan dari anggota lainnya.

Baca Juga: Uang Belum Cair, Anggota KSP Sejahtera Bersama Solo Minta Arahan Gibran

Dia baru saja pulang dari Jakarta mengawal aduan nasabah ke Bareskrim Mabes Polri. Teo mengatakan kantor pusat KSP Sejahtera Bersama berada di Bogor, Jawa Barat. Pengurus pusat lah yang mengendalikan dana-dana nasabah yang disetor dari setiap cabang.

“Janjinya, skema satu dan dua dibayar paling lambat Desember. Saya pastikan jika sampai Desember tidak ada kejelasan pasti akan geger,” ujar nasabah KSP Sejahtera Bersama di Soloraya itu.

Teo menyampaikan tak sedikit nasabah koperasi yang stres akibat dana mereka tak kunjung cair. Apalagi, sebagian nasabah memiliki dana yang tidak sedikit. Bisa ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Baca Juga: 8 Dugaan Pelanggaran KSP Sejahtera Bersama dengan Tagihan Rp8,8 Triliun

Pria asli Delanggu, Klaten, itu menyebut pengurus KSP Sejahtera Bersama memiliki trik untuk menarik calon nasabah. “Koperasi memiliki legalitas dari pemerintah pusat. Koperasi juga mengantongi sertifikat sebagai koperasi sehat. Jadi calon nasabah tertarik untuk menyetor uang ke koperasi. Sedangkan nasabah menambah nilai deposito di koperasi,” paparnya.

Teo menyayangkan kasus itu berlarut-larut dan belum kelar. Nasib ribuan nasabah koperasi terkatung-katung lantaran ketidakjelasan pencairan dana mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya