SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)
Solopos.com, SOLO -- Pemberian vaksin pada program vaksinasi Covid-19 tahap pertama dengan sasaran tenaga kesehatan Kota Solo akan dimulai pada Kamis (14/1/2021).
Sebanyak 11 orang akan mengawali sebagai penerima vaksin pertama. Mereka dari perwakilan berbagai elemen dan instansi pemerintah. Setelah itu baru bergulir kepada para nakes.
Sebelas orang itu yakni Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar, Wakapolresta Solo AKBP Deny Heryanto, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani. Selanjutnya perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
KA Bandara Solo Beroperasi Lagi, Simpang Joglo Macet?
KA Bandara Solo Beroperasi Lagi, Simpang Joglo Macet?
Selanjutnya dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Ketua DPRD, serta satu orang perwakilan wartawan juga akan menerima vaksin Covid-19 pertama di Kota Solo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sebanyak 10.609 dosis vaksin Sinovac telah tiba di Solo pada Selasa (12/1/2021) malam. Sementara kebutuhan vaksin untuk nakes Kota Bengawan mencapai 10.620.
Vaksinasi Covid-19 Diundur Februari, Nakes Sukoharjo Kecewa
Ada 17 puskesmas, satu klinik Bhayangkari, dan 14 rumah sakit (RS). “Jadwal vaksinasi mulai Januari 2021 hingga Maret 2022 yang terbagi menjadi empat tahap,” katanya dalam jumpa pers, Rabu (13/1/2021).
Tahap pertama pemberian vaksin Covid-19 Kota Solo menyasar nakes dan pendukung nakes. Berikutnya, menyasar unsur pelayanan publik seperti TNI, Polri, petugas keamanan, pelayanan publik, dan lansia (lanjut usia).
Lalu tahap ketiga dari kelompok yang berisiko dan tahap terakhir seluruh warga usia 18-59 tahun. Vaksinasi kepada 11 penerima vaksin Covid-19 pertama itu dilakukan di RSUD Bung Karno Solo.
10.000-An Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Solo Selasa Malam
Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto, mengatakan penerima vaksin wajib istirahat selama 30 menit setelah vaksin guna menilik efek samping. “Untuk KIPI [kejadian ikutan pascaimunisasi], kami sudah menyiapkan emergency trolly, bed emergency, nanti kalau ada KIPI. Kami bawa ke UGD lalu naik ke ICU,” ucapnya.
Wahyu menjelaskan KIPI jarang terjadi sehingga ia berharap para penerima vaksin tidak terlalu memikirkannya. "Ada yang menolak tapi karena menunda. Ia secara klinis tidak bisa karena punya komorbid atau usianya di atas 60 tahun. Dokter wajib ikut imunisasi, karena risiko tinggi," ujarnya.