SOLOPOS.COM - Tim Damkar Satpol PP Sragen melepas cincin akik di jari warga Masaran, Sragen, di IGD Puskesmas Masaran 1 Sragen, Senin (11/12/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen dimintai bantuan Puskesmas Masaran 1 Sragen untuk melepas cincin batu akik dari jari warga, Senin (11/12/2023). Jari manis warga tersebut sudah bengkak sehingga pihak puskesmas mengalami kesulitan melepas.

Warga yang kesulitan melepas cincin akik itu bernama Sulardi, 39, warga Pilangbangu RT 018, Desa Sepat, Masaran, Sragen. Proses pelepasan cincin batu akik itu dilakukan tiga petugas Damkar dengan memotongnya menggunakan gerindra dan tang. Saat melepas cincin itu Sulardi harus dibius lokal.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia mengaku memakai cincin akik itu karena adanya bisikan gaib saat ia tidur. Awalnya cincin batu akik itu hanya disimpan. “Saya baru pakai cincin itu sepekan lalu. Lama-lama jari jadi bengkak dan cincin sulit dilepas. Karena bengkak itu lalu saya bawa ke puskesmas biar bengkaknya berkurang. Ternyata dilepas oleh petugas,” ujarnya.

Cerita unik disampaikan dokter Puskesmas Masaran 1 Sragen, Elisabet Weni Jiwandari, mengenai Sulardi. Menurutnya, Sulardi sering berobat ke puskesmas dengan keluhan adanya gangguan kejiwaan. Kali ini Sulardi datang ke puskesmas karena jarinya bengkak gara-gara pakai cincin batu akik. Karena bengkak dan ada sedikit gangguan kejiwaan maka puskesmas meminta bantuan Tim Damkar untuk melepas cincin itu.

“Kami tidak bisa melepas karena alat terbatas. Kondisi pasien juga ada sedikit gangguan kejiwaan dari hasil pemeriksaan. Tadi saat hendak melepas ditenangkan dulu dan diedukasi sehingga bisa lancar saat melepas,” ujarnya.

Petugas Damkar, Eko Rismiyanto, mengatakan proses untuk melepas cincin itu butuh waktu sekitar 15 menit. Agar tak kesakitan, sambungnya, pasien harus dibius lokal.

“Cincin akik itu besar sehingga dipotong di bagian bawahnya agar bisa lepas. Ini proses pelepasan tersulit kedua. Dulu pernah cincinnya sudah jadi satu dengan daging sehingga harus bedah dulu baru bisa dilepas cincinnya,” jelasnya.

Selama setahun terakhir, ujar dia, Damkar Sragen sudah menangani sekitar 60 kasus pelepasan cincin. Belakangan banyak warga yang meminta bantuan Damkar untuk keperluan selain memadamkan kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya