Solopos.com, SOLO–Luas Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mencapai 157 hektare. Dari total luas Keraton Solo itu, kawasan inti keraton mencapai 15 hektare.
Dikutip Solopos.com dari Wikipedia, Rabu (8/11/2023), Keraton Solo didirikan oleh PB II pada 1743-1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan pada 1743.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Secara umum, total luas wilayah keseluruhan Keraton Solo mencapai 157 hektare yang meliputi seluruh area di dalam benteng Baluwarti, Alun-Alun Lor, Alun-Alun Kidul, Gapura Gladag, dan kompleks Masjid Agung Solo. Sementara, luas kawasan inti keraton mencapai 15 hektare.
Setelah Keraton Solo secara resmi menjadi bagian Republik Indonesia pada 1945, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal Sri Susuhunan (Sunan) dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesunanan hingga sekarang.
Keraton Solo kini juga merupakan salah satu objek wisata utama di Kota Solo. Sebagian luas Keraton Solo terbuka untuk masyarakat umum, dan di dalamnya terdapat pula museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesunanan, seperti benda-benda pemberian atau hadiah dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.
Tak hanya itu, sebagian luas Keraton Solo juga berfungsi untuk event atau tempat berkumpulnya warga Solo dan sekitarnya. Event Sekaten menjadi salah satu kegiatan tahunan yang memanfaatkan sebagian luas Keraton Solo untuk mendatangkan orang datang ke alun-alun.