SOLOPOS.COM - Dalang Ki Warseno Slenk tampil di acara Pabawaraning Catur Dharma di ATW Pengging, Boyolali, Kamis (3/2/2022). (Solopos-Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga fakultas Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berkolaborasi mengadakan acara kebudayaan bertajuk Pangaribawaning Catur Dharma pada Kamis (3/2/2022) di Padepokan Aji Tirta Wening (ATW) Pengging, Boyolali.

Salah satu inisiator acara yang juga dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS Solo, Djoko Suhardjanto, mengatakan acara tersebut adalah kolaborasi dari fakultasnya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS, serta Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) UNS.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Acara ini hasil-hasil dari ngobrol-ngobrol ketiga dekan. Dari dulu sampai sekarang, kolaborasi semacam ini belum pernah ada. Kemudian kami timbul ide ini,” kata Djoko kepada wartawan saat ditemui di tengah-tengah acara.

Baca juga: Peluang Ekspor Hortikultura dan Kesejukan Berwisata di Umbul Pengging

Lebih lanjut Djoko mengatakan kontribusi dari FEB adalah dalang Ki Warseno Slenk yang meneliti tentang akuntabilitas dalang dan akhirnya menemukan konsep catur dharma. Ki Warseno Slenk bertugas menampilkan pagelaran wayang yang berisi konsep catur dharma.

“Konsep tersebut kemudian ditangkap oleh seniman-seniman FSRD dalam wujud lukisan. Kemudian nanti FIB sejarah Pengging dihubungkan dengan turunnya wahyu catur dharma tadi. Maka kolaborasi akan terbentuk,” ungkapnya.

Sementara itu, penampil pagelaran, Ki Warseno Slenk, mengatakan pertunjukan wayangnya tersebut dilatarbelakangi kerisauan hatinya akibat beberapa dalang mulai tidak bertanggung jawab.

“Sebagai dalang, kami dituntut akuntabilitas publiknya. Dalang kan bertanggung jawab kepada publik. Tanggung jawabnya ada empat, saya ambil dari sangkan paran dumadi, manunggal kawula lan Gusti, memayu hayuning bawono dan terakhir hasta brata. Keempatnya saya sarikan dan mendapatkan manusia, alam, kamulyan, dan langgeng,” ungkap Ki Warseno Slenk.

Baca juga: Keraton Pengging, Cikal Bakal Kerajaan Pajang yang Hilang di Boyolali

Empat hal tersebut, Ki Warseno Slenk sarikan menjadi catur dharma. Menurutnya keempat hal tersebut adalah tanggung jawab dalang yang tidak bisa dilepaskan.

“Kalau manusia jelas kepada manusia, alam sudah kita miliki. Kemudian kamulyan itu kesejahteraan lahir dan batin. Yang terakhir langgeng itu saya ibaratkan spiritual pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

Lingkaran Dihiasi Empat Warna

Kemudian salah satu pelukis yang juga dosen FSRD UNS, Marutama, melukiskan isi catur dharma ke dalam sebuah lukisan. Saat Ki Warseno Slenk menggelar wayangnya, Marutama berada di lokasi belakang panggung dan membuat lukisannya.

Lukisan tersebut memiliki bentuk lingkaran dan dihiasi empat warna yaitu hitam, kuning, merah, dan putih. Menurutnya, warna-warna tersebut memiliki representasi tersendiri.

Baca juga: Dies Natalis ke-46, UNS Berikan Penghargaan Kepada Menkeu Karena Ini

“Berangkat dari cerita wayang sedulut papat limo pancer, dalam hidup ada hubungan mikrokosmos dan makrosmos. Nah, saya representasikan dalam bentuk warna kuning, hitam, merah dan putih. Untuk menyatukan itu butuh pergolakan dan perenungan hidup. Ibarat proses untuk nyawiji, kita harus menahan diri. Sementara realitas hidup kan kompleksitas, tumpang tindih permasalahan yang ada,” jelasnya.

Kemudian, ia menjelaskan lingkaran yang ada dalam lukisannya adalah representasi dari pusat diri manusia. Menurutnya, manusia memang tidak bisa lepas dari kompleksitas hidup.

“Seperti paradoks, satu sisi kita ingin berbicara nilai keilahian, tapi di sisi lain kita terjebak oleh duniawi dan menuntut kita untuk terus eksis. Itulah pertarungan manusia untuk nyawiji, yaitu menyatunya diri manusia dengan Tuhan dan alam,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya