SOLOPOS.COM - Masker N95. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyebut stok alat pelindung diri (APD) terutama masker N95 dan masker bedah dalam kondisi kekurangan.

Jumlahnya semakin menipis setiap harinya. Bahkan, beberapa waktu lalu, salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang menangani pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 hanya memiliki dua  unit masker N95.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan seluruh fasilitas kesehatan (faskes), yakni klinik, puskesmas, dan RS selalu memperbarui stok APD setiap hari.

Sempat Ditolak Pulang, Pelaku Perjalanan Dari Amerika Nginap di Balai Desa Karangjati Sragen

“Kemarin saya dapat laporan di Solo itu ada salah satu rumah sakit yang menangani PDP hanya memiliki dua N95. Saya langsung telepon direkturnya untuk meminta konfirmasi dan saya minta direkturnya mengambil persediaan. Update stok kami lakukan setiap hari secara real time, agar jangan sampai kekurangan APD saat pelayanan,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (9/4/2020).

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan unit APD selain masker N95 dan masker bedah di Solo dalam kondisi aman alias tidak kekurangan. Saat ini, pengadaannya lebih mudah.

Selain bantuan dari masyarakat dan organisasi yang terus mengalir, beberapa APD juga bisa dimanfaatkan berulang kali, seperti face shield (pelindung wajah), google (kacamata), dan sepatu bot.

Rekor Terbanyak! 337 Kasus Baru di Indonesia Total 3.293 Positif Corona per 9 April 2020, Jateng Tambah 4

Selain masker, ada pelindung rambut, apron, pelindung sepatu, dan sarung tangan yang hanya sekali pakai.

Masker bedah dan N95 harganya meningkat hingga enam kali lipat. Masker bedah menjadi standar wajib pada pelayanan faskes tingkat pertama.

Bantuan APD

Sedangkan masker N95 sangat vital untuk tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien isolasi rawat biasa dan ruang isolasi bertekanan negatif. Masker N95 harus dipakai terutama saat harus melakukan tindakan terhadap pasien.

“Kebutuhan per hari setiap RS berbeda. Minimal 25 set APD per pasien terkonfirmasi positif corona," kata dia.

Ada Gejala Pneumonia, Jasad Warga Teloyo Klaten Ditangani Sesuai Protokol Pemakaman Covid-19

Karena kebutuhannya berbeda, jumlah kekurangan masker rumah sakit di Solo juga berbeda. Semakin banyak pasien positif dan semakin parah kondisi pasiennya, kebutuhan masker dan APD lainnya semakin banyak.

Selain RS, Pemkot Solo juga menyiapkan APD untuk faskes pertama dan beberapa rumah sakit lini ketiga. Begitu pula kebutuhan APD bagi pihak yang menangani jenazah yang dimakamkan sesuai protokol Covid-19.

”Kasihan yang RS lini ketiga ini. Di Solo ini ada beberapa RS lini ketiga yang sudah merawat ODP dan PDP. Padahal harusnya kan lini pertama dipenuhi dulu, kemudian RS lini kedua, baru RS lini ketiga,” kata dia.

Sepulang dari Solo, Mahasiswa Asal Bengkulu Batuk-batuk & Diisolasi di Asrama Haji Jogja

Terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot baru saja mendapatkan bantuan APD sebanyak 600 unit. Seluruhnya sudah didistribusikan.

Perinciannya,  200 APD untuk RSUD Ngipang, 100 APD untuk RSUD Bung Karno, dan 170 APD untuk 17 puskesmas. Sisanya untuk Posko Siaga Covid-19.

“Kami juga akan menerima 185.000 masker kain yang nantinya dibagikan kepada masyarakat. Pembagiannya dua lembar per orang agar bisa gantian dipakai,” ucapnya, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya