SOLOPOS.COM - Ilustrasi kehidupan di desa yang belum lepas dari jerat kemiskinan. (kemendesa.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemkab Wonogiri telah menyelesaikan verifikasi jumlah warga miskin dalam data percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem atau P3KE 2021 yang dilakukan sejak awal 2023 lalu. Hasilnya, jumlah penduduk miskin malah bertambah.

Berdasarkan data P3KE hasil verifikasi 2023, tercatat ada 136.799 keluarga atau 511.154 jiwa yang masuk kategori miskin. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang data P3KE 2021 yang mencatat ada 132.894 keluarga atau 485.875 jiwa yang masuk kategori miskin.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Artinya ada penambahan 25.279 jiwa penduduk miskin di Wonogiri. Perlu diketahui, jumlah penduduk miskin itu terbagi menjadi empat desil, yaitu desil I, II, III, dan IV. Desil I menunjukkan tingkat kemiskinan lebih tinggi dibandingkan desil II, III, dan IV.

Sebelumnya, Pemkab Wonogiri sempat menyangsikan data P3KE 2021 yang dirilis Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Kemudian pada 2023 ini Pemkab Wonogiri melakukan verifikasi terhadap data itu. Hasil verifikasi itu sudah bisa diakses di laman p3ke.kemenkopmk.go.id. Pada laman itu disebutkan data yang ditampilkan merupakan P3KE 2023.

Dalam data P3KE, kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.

Seseorang dikatakan miskin jika pengeluarannya di bawah Rp15.750/orang/hari. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, mengatakan ada kenaikan jumlah penduduk miskin Wonogiri berdasarkan data P3KE 2023.

Bupati Jekek Masih Sangsi

Dia menerangkan Pemkab Wonogiri sudah melakukan verifikasi data P3KE 2021 sejak awal 2023. Verifikasi itu melibatkan beberapa stakeholders terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan.

“Iya memang ada kenaikan jumlah penduduk miskin dalam data P3KE 2023. Padahal data yang sebelumnya sudah kami verifikasi,” kata Heru saat ditemui Solopos.com di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (28/12/2023).

Catatan Solopos.com, perubahan data P3KE hasil verifikasi itu antara lain pada jumlah rumah tak layak huni (RTLH) yang semula 38 rumah menjadi 516 rumah. Anak tidak sekolah yang semula tercatat 6.289 anak menjadi 1.294 anak.

Selain itu rumah belum memiliki jaringan listrik mandiri yang semula hanya enam rumah, setelah diverifikasi dan evaluasi bertambah jadi 927 rumah. Data itu merupakan verifikasi di 71 desa yang masuk kategori miskin ekstrem berdasarkan data P3KE 2021.

Diminta tanggapannya mengenai hal itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, masih menyangsikan angka kemiskinan dalam data P3KE 2023. Dia mengatakan Pemkab Wonogiri sudah banyak mengintervensi komponen-komponen dalam indikator kemiskinan. Di sisi lain, pada 2022 pertumbuhan ekonomi Wonogiri mencapai 5,63%. Tingkat pengangguran terbuka pun di bawah 2%.

“RTLH sudah kami selesaikan, simbol-simbol kemiskinan lain juga sudah kami intervensi. Faktanya tidak ditemukan orang kelaparan di Wonogiri. Tak suruh menunjukkan siapa itu, di mana [penduduk miskin] biar kami intervensi.” kata dia.

Data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Wonogiri per September 2023, jumlah RTLH di Wonogiri sebanyak 3.558 unit. Pada awal 2019 terdata masih ada 25.002 unit RTLH. Sejak akhir 2019 sampai 2023 total jumlah RTLH yang tertangani pemerintah 16.743 unit. Sisanya ditangani secara mandiri oleh warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya