SOLOPOS.COM - Aliansi BEM Klaten menggelar orasi menolak kenaikan BBM di depan Gedung DPRD Klaten, Kamis (15/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah mahasiswa mendatangi gedung DPRD Klaten, Kamis (15/9/2022). Kehadiran para mahasiswa itu menjadi bagian dari rangkaian aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Berdasarkan pantauan, sebelumnya puluhan mahasiswa itu menggelar aksi jalan kaki dari kompleks Gedung Sunan Pandanaran/RSPD Klaten menuju ke gedung DPRD Klaten. Di depan gedung DPRD Klaten, mereka menggelar orasi dan membentangkan spanduk dan poster bertuliskan protes kenaikan harga BBM. Aksi itu mendapatkan pengawalan Polisi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebanyak 145 anggota polisi diterjunkan guna mengawal aksi dari puluhan mahasiswa itu. Kabag Ops Polres Klaten, Kompol Aslam menjelaskan secara keseluruhan aksi itu berlangsung aman dan kondusif.

Setelah 15 menit berorasi, mereka dipersilakan memasuki ruang rapat paripurna beraudiensi dengan pimpinan DPRD Klaten. Mereka ditemui Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Ketua DPRD Klaten, Triyono.

Koordinator Aliansi BEM Klaten, Adi Wibowo, mengatakan kenaikan harga BBM berimbas ke berbagai sektor. Salah satunya harga kebutuhan pokok ikut-ikutan naik. Lantaran hal itu, mereka menuntut harga BBM segera diturunkan.

Baca Juga: Pemerintah Beri Sinyal Pembatasan Pertalite dan Solar Tak Dilakukan Tahun Ini

Selain itu, mereka menuntut agar Upah Minimum Kabupaten (UMK) dinaikkan mengikuti kenaikan harga BBM.

“Apabila UMK masih stagnan di sana saja, para buruh dan pekerja secara naluri akan mengupayakan bertahan hidup dengan berutang. Apabila berhutang sudah mentok, tindak kriminalitas kami khawatirkan akan naik,” kata Adi saat ditemui wartawan seusai audiensi.

Adi juga menyinggung pemerintah menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) seusai kenaikan BBM. Dia menilai bantuan itu tidak tepat sasaran.

“Apabila pemerintah menjanjikan BLT, untuk data BLT tahun lalu saja kami melihat tidak tepat sasaran,” kata dia.

Baca Juga: Dampak Harga BBM Naik, Klaten Siapkan Dana Hampir Rp10 Miliar

Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengaku kenaikan harga BBM berdampak pada berbagai sektor. Namun, dia menjelaskan pemerintah pusat sudah mengucurkan sejumlah paket bantuan sebagai dampak kenaikan BBM.

Paket bantuan itu seperti BLT senilai Rp150.000 per bulan per KPM yang diberikan sebanyak empat kali. Ada bantuan subsidi upah (BSU) untuk pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan.

“Pemerintah daerah sudah diminta menyisihkan 2 persen dari DAU, di antaranya untuk BLT. Tentu seperti ini [kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM] banyak yang pro dan kontra,” kata Hamenang.

Pada kesempatan itu, Hamenang meminta para mahasiswa mengawal penyaluran bantuan dari pemerintah agar tepat sasaran. Dia juga meminta agar mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan di desa menyusul ada gelontoran dana desa yang dikucurkan ke desa.

Baca Juga: Tuntut Harga BBM Turun, Ratusan Orang Gelar Longmarch di Klaten

“Jangan sampai penggunaan dana desa tidak maksimal,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya